Jakarta, sebagai kota metropolitan banyak dihuni multi etnis baik para pengadu nasib di ibu kota maupun yang kuliah di perguruan tinggi. Mereka mungkin baru enam bulan tinggal di Jakarta, tapi mungkin ada yang sudah puluhan tahun.
Warga Betawi adalah warga lokal yang pertama kali berdomisili di Jakarta, semenjak bernama Sunda Kelapa saat dikuasai kerajaan Sunda, Jayakarta, Djajakarta atau Jacatra saat dikuasai kerajaan Banten. Setelah masuknya Belanda berubah nama menjadi Batavia, lalu Djakarta saat penjajahan Jepang dan kini menjadi Jakarta.
Sebagian orang yang tinggal di Jakarta mungkin hanya mengenal kuliner Betawi yang terkenal seperti Soto Betawi, Gado-gado, Ketoprak, Nasi Uduk, Nasi Ulam, Kerak Telor, Semur Jengkol, Sayur Babanci, Tape Uli, dan lain-lain.
Kali ini penulis akan mengajak pembaca untuk mengenal aneka kue Betawi. Diantaranya Putu Mayang, Kue Rangi, Kue Pancong, Kue Cucur, Kue Talam, Kue Bugis, dan lain-lain.
Kue tradisional ini terbuat dari bahan tepung beras yang diolah dengan santan, diberi warna putih, hijau dan merah muda. Â Cara penyajiannya dengan menyiramkan gula merah ke atasnya atau dengan parutan kelapa.
2. Kue Rangi
Kue tradisional ini menggunakan bahan tepung beras putih yang ditumbuk halus, lalu dibuat adonan dan dipanggang pada besi cetakan dengan nyala api kecil. Setelah matang disajikan dengan menambahkan gula merah.
3. Kue Pancong
Hampir identik dengan Kue Rangi hanya cara penyajiannya yang agak berbeda, yakni dengan menaburkan gula pasir di atasnya. Pada toko kue kekinian ada yang memodifikasi dengan menaburkan keju atau coklat meisjes.
4. Kue Cucur