Bagi para pemburu foto, peristiwa yang paling ditunggu tiap tahun adalah festival budaya Capgomeh di Singkawang, Kalimantan Barat. Untuk pemesanan hotel dan tiket pesawat juga harus dilakukan minimal tiga bulan sebelumnya, itupun dengan harga yang berlipat-lipat dari harga normal.
Bagi Anda yang tidak kebagian tiket pesawat dan hotel di Singkawang, jangan bersedih. Karena sebagai alternatif Anda dapat pergi ke Tegal - Jawa Tengah. Cukup tiga hari dari Jumat pagi sampai Minggu malam berwisata kuliner sekaligus menyaksikan Festival Budaya Capgomeh.
Hari Pertama Menuju Tegal
Untuk menuju Tegal, Anda dapat menggunakan mobil pribadi atau sewa mobil, karena sangat bermanfaat untuk transportasi wisata kuliner. Tapi bila Anda tidak mau lelah mengendarai mobil, bisa naik kereta api Argo Muria atau Tegal Bahari. Selanjutnya sewa mobil di Tegal atau naik kendaraan umum. Untuk penginapan hotel di Tegal cukup banyak dan harganya tidak menggila seperti di Singkawang.
Untuk berburu foto dapat dilakukan di dua klenteng, hari pertama di klenteng Tek Hay Kiong Tegal yang sudah berumur 300 tahun lebih, besoknya di klenteng Hok Ie Kiong Slawi. Â Anda dapat berburu foto suasana klenteng yang dihiasi lampion, melihat arak-arakan khususnya pengangkatan patung Toa-pekong.
Tegal memiliki gerai sate kambing yang sangat kondang, bahkan mendapat predikat rumah makan nomor wahid oleh TripAdvisor, yakni Sate Kambing Batibul Bang Awi di daerah Adiwerna. Disini Anda dapat menikmati sate kambing yang empuk dan manis karena menggunakan daging kambing muda. Selain sate kambing juga tersedia sop kambing.
Setelah lelah berburu foto atau menyaksikan arak-arakan di klenteng Tegal, Anda dapat menikmati Nasi Grombyang di Pemalang. Nasi Grombyang adalah nasi dengan daging dan jeroan kerbau yang diguyur kuah gulai. Dinamai Grombyang karena nasinya mengambang karena kuah gulai yang cukup banyak. Disini Anda juga dapat menikmati Tahu Campur.
Hari Ke Dua ke Slawi
Pagi hari Anda dapat sarapan dulu di Warung Pi'an yang lokasinya di dekat Alun-alun atau stasiun Tegal. Disitu ada Nasi Lengko dan Soto Tauco yang legendaris. Pendirinya Nurahman pada 1926 membuka warung makan, dan dilanjutkan oleh anaknya pada 1950 yang memberi nama Warung Pi''an.
Anda menuju ke Slawi untuk menyaksikan arak-arakan di klenteng Slawi. Lalu Anda dapat menikmati teh ternikmat di dunia di gerai Teh Gopek Slawi. Teh Gopek ini milik keluarga Kwee sejak 1942 yang memiliki anak dengan nama tengah PEK. Gopek sendiri singkatan dari Golden Orange milik keluarga PEK, mengadaptasi warna daun teh terbaik yang berwarna oranye keemasan.
Rumah makan Teh Gopek menyediakan Tahu Aci yang terkenal, juga babi panggang bagi Anda yang boleh menyantap kuliner non halal.Â
Kuliner berikutnya yang perlu Anda cicipi adalah Kupat Glabed yang disajikan dengan kuah opor. Kupatnya khas karena konon harus disimpan didalam kulkas selama dua hari sebelum disajikan. Sebagai dessert Anda dapat mencicipi klepon yang terkenal. Lalu makan malam di Soto Kriuk daerah Pagongan.Â
Sarapan pagi dapat Anda lakukan di Warung Makan Nyonya Pan di gang Kong Kwan jalan Veteran Tegal. Disini ada Nasi Bogana yang terkenal maknyuus.
Sebelum makan siang, Anda dapat belanja oleh-oleh khas Tegal seperti Kacang Bogares, Pilus, Kerupuk Antor, Keripik Tahu, Manisan Cereme khas Guci, Teh produksi Tegal seperti Gopek dan Tong Tjie  serta Latopia sejenis bakpia dengan ukuran lebih besar dan isi yang lebih padat. Anda juga dapat membeli Poci Tanah Liat untuk minum teh di rumah.
Makan siang dapat memilih Kepiting Pak Kardi di Comal yang terkenal enak. Selesai sudah wisata kuliner di Tegal dan sekitarnya, Anda dapat kembali ke Jakarta dengan kereta api atau kendaraan pribadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H