Apa aplikasi favorit mereka? Linkedin untuk mengupdate tempat kerja barunya. Mereka tergolong kutu loncat yang gemar pindah tempat kerja tiap tahun. Juga gemar pamer foto di Instagram untuk memajang fotonya di cafe-cafe kekinian dan tempat yang dikunjungi baik di dalam negeri maupun luar negeri. Mereka paling rajin memanfaatkan libur panjang akhir pekan, untuk segera keluar dari kota tempat tinggalnya.
Bagaimana dengan musik dan film? Mereka senang mendengarkan musik streaming secara berlangganan dari Spotify atau Joox. Mereka mengunduh film dari Google Play atau Chromebook untuk ditonton di gawai mereka, meski sesekali masuk ke bioskop bila ada film box office.Â
Televisi dan koran cetak maupun majalah sudah jarang menjadi idola mereka, paling untuk mendapatkan berita, mereka cukup mengunduh dari gawai mereka. Atau mendapatkan informasi melalui aplikasi WhatsApp dari temannya.
Dua tempat favorit mereka untuk temu darat adalah kedai kopi dan kedai vape. Mereka senang minum kopi bersama meski jarang ngobrol dan lebih asyik dengan gawainya masing-masing. Seiring kecenderungan hidup sehat, mereka menghindari rokok dan beralih mengisap vape yang konon isinya essence buah-buahan.
---
Apakah yang memiliki ciri-ciri diatas hanya generasi Millenial saja? Ternyata tidak, banyak kelakuan generasi Millenial yang diikuti generasi sebelumnya. Saya sering menemukan orang-orang yang umurnya diatas range umur generasi Millenial, juga memiliki ciri-ciri yang sama dengan generasi Millenial.
Jadi lazim saja orang-orang di luar generasi Millenial yang berkelakuan Millenial meski usianya diatas umur generasi Millenial. Yang penting jiwanya tetap muda ... Boleh saja dong, jadi 'kidz zaman now'.