Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Bekasi, dari Kuliner hingga Paspor

27 Juni 2017   14:16 Diperbarui: 27 Juni 2017   19:39 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monumen Kali Bekasi (Sumber: www.jakarta.panduanwisata.id)

Pada Maret 2017 yang lalu, mas Indra Diwangkara mengajakku mengikuti wisata kuliner Jelajah Bekasi. Ada apa ya di Bekasi, bukannya hanya panas, jauh dan kemacetan panjang?

Sebagai putera kelahiran Bekasi,  mas Indra mencoba memperkenalkan daerah kelahirannya. Maka mas Indra melakukan survey dan studi, sehingga akhirnya berani meluncurkan program jalan-jalan Jelajah Bekasi ini.

Dengan mengambil stasiun Bekasi (pintu keluar Juanda) sebagai titik kumpul, kami memulai tour ini dengan mengunjungi Monumen Perjuangan Kali Bekasi.

Monumen ini berupa tugu yang terletak di jalan Ir. H. Juanda, kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara. Monumen ini dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat Bekasi melawan penjajah Jepang.

Monumen Kali Bekasi (Sumber: www.jakarta.panduanwisata.id)
Monumen Kali Bekasi (Sumber: www.jakarta.panduanwisata.id)
Bekasi dikenal sebagai daerah yang panas karena banyak industri di sana. Guna memberikan paru-paru bagi kota Bekasi, maka pemkot Bekasi telah menetapkan Hutan Kota Bekasi.

Hutan Kota Bekasi sebagai Ruang Terbuka Hijau ini terletak di jalan Veteran, Kelurahan Margahayu,  Kecamatan Bekasi Selatan, satu kawasan dengan Mesjid Agung Al Barkah, menempati bekas alun-alun kota Bekasi.

Dengan adanya Hutan Kota ini diharapkan terjadi keseimbangan ekologi, memelihara ketersediaan air tanah, mencegah banjir, sarana rekreasi masyarakat, tempat hidup satwa dan menjaga kebersihan udara. Disini terdapat lebih dari 300 pohon, bangku taman, tempat berteduh, jalur jalan kaki dan lampu penerangan.

Disamping Hutan Kota Bekasi, kini juga telah diresmikan Hutan Kota Perkemahan Bina Bangsa yang sekawasan dengan Gedung Olahraga Patriot, jalan Ahmad Yani, Bekasi; sebagai hutan kota ke dua.

Kuliner Bekasi

Siang hari perut mulai protes untuk diisi. Kini saatnya untuk memperkenalkan kuliner Bekasi. Kuliner khas Bekasi boleh dibilang tidak ada, jadi banyak mengadopsi dari daerah terdekatnya seperti Betawi dan Sunda.

Gabus Pucung, sayur berbahan ikan gabus yang dagingnya lembut dan kuahnya yang segar, sangat lezat bila disantap bersama sambal yang pedas.

Gabus Pucung (sumber: www.bekasiurbancity.com)
Gabus Pucung (sumber: www.bekasiurbancity.com)
Pempek Gaby, memang tidak ada di Palembang sebagai kota asal pempek. Namun pempek Gaby yang paling tersohor di Bekasi, letaknya di kawasan Rawa Panjang, sekitar 3 km dari pintu tol Bekasi Barat. Ada delapan varian pempek seperti kapal selam, lenjer, adaan, keriting, kulit, pastel, tahu dan tunu. Aroma ikan tenggiri yang tidak amis dipadu dengan kuah coklat asam pedas, dan manis menciptakan sensasi tersendiri.

Sop Janda yang paling terkenal adalah Bu Darmi di daerah Cikarang Barat. Kuliner ini berupa sop iga atau tulang iga dengan dagingnya yang lembut serta kuah kaldunya yang pedas dan gurih. Pedas karena sengaja mencampurkan banyak cabe rawit.

Sop Duren, sepanjang jalan Kartini, Bekasi adalah sentra pedagang sop durian. Jajanan dingin dari buah durian ini begitu populer di Bekasi. Duren yang digunakan didatangkan khusus dari Medan.

Martabak Apin Premium, gerainya terletak di jalan Kartini, dengan martabak manis dan telur. Martabak telurnya tidak pelit dengan daging, dengan bumbu dan acarnya yang menambah sedap rasa martabak. Martabak manis selain kacang dan keju yang standar, juga menyediakan varian kekinian.

Setelah menaklukkan perut, kami melanjutkan eksplorasi jelajah Bekasi dengan mengunjungi Klenteng Hok Lay Khiong. Klenteng tertua di Bekasi ini sudah berusia sekitar 350 tahun terletak di desa Margahayu. Klenteng yang dipercaya mendatangkan rezeki ini, sangat welcome terhadap kunjungan.

Klenteng Hok Lay Khiong (sumber: www.jakarta.panduanwisata.id)
Klenteng Hok Lay Khiong (sumber: www.jakarta.panduanwisata.id)
Kedutaan Besar Bekasi

Ada sesuatu yang unik di Bekasi, karena sering di bully sebagai planet lain, maka Komunitas Kreatif Bekasi mendirikan Kedutaan Besar (Kedubes) Bekasi.

Tempat ini sebenarnya tempat nongkrong kawula muda yang ada pedagang jajanan bakso, gado-gado, nasi goreng dan es krim dengan gerobak, dan tempat berkumpul para pegiat seni dan budaya.

Penamaan Kedubes ini dilakukan pada pertengahan tahun 2015. Memiliki segudang aktifitas seperti pembacaan puisi, seni ilustrasi, musik, pembuatan komik, penjualan buku bekas, diskusi, pelatihan seni lukis dan puisi serta seminar bagi pengusaha muda.

Kedubes Bekasi juga mengeluarkan paspor Bekasi berwarna hijau tua dengan logo golok dan untaian padi.  Ingin memiliki paspor Bekasi, yuk pergi ke Kedubes Bekasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun