Ketika saya menginjakkan kaki di New Orleans, Amerika Serikat, saya menemukan brosur wisata makam (Cemetery Tour). Di sana terdapat makam bergaya art deco yang sangat indah, sehingga tidak menimbulkan kesan seram.
Tidak perlu jauh-jauh ke New Orleans, ternyata kota Jakarta juga memiliki beberapa makam yang eksotis dan rapi. Sebut saja, makam Belanda di Ancol, makam Belanda di Menteng Pulo dan Museum Taman Prasasti. Ternyata masih ada satu makam tersembunyi yang masih berupa Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Petamburan, Jakarta Pusat. Letaknya sekitar 200 meter di depan Hotel Santika Premierre, Jalan Aipda KS Tubun No.1, Jakarta Pusat.
Jakarta Food Traveler bersama komunitas Love Our Heritage yang dipimpin Adjie Hadipriawan, telah menyelenggarakan wisata makam ke TPU Petamburan. Sebagai ikon TPU Petamburan adalah sebuah mausoleum yang menggambarkan cinta seorang isteri (Liem Sha Nio) kepada suaminya (Khouw Oen Giok 1874-1927). Mausoleum sendiri memiliki arti sebuah pelindung makam yang mewah. Sebut saja beberapa mausoleum terindah di dunia, Taj Mahal di Agra, India dan Lenin di Moskow.
Mausoleum OG Khouw
Mausoleum OG Khouw ini dibangun pada tahun 1932, dengan arsitektur bergaya Eropa dengan ketinggian sekitar 15 meter dari bunker hingga kubah. Hasil rancangan aritektur G. Racina dan dibangun oleh biro jasa arsitek Ai Marmi Italiani dengan marmer hitam dan patung indah yang diimpor dari Italia yang menghabiskan biaya f .200.000-500.000 (setara USD 250.000). Di bagian atas terdapat prasasti yang terpahat nama OG Khouw dan isterinya Liem Sha Nio, yang dikawal bidadari pelindung (guardian angel). Sementara abu jenasah OG Khouw yang wafat pada 1927 di Ragaz, Switzerland dan isterinya tersimpan di dalam bunker bersama benda-benda kesayangan mereka. Mausoleum ini dikelilingi pagar segi empat, yang tiap sisinya terdapat patung yang menggambarkan siklus kehidupan manusia: anak-anak, remaja, dewasa dan masa tua.
Sebenarnya dibagian atas terdapat marmer berbentuk bunga, yang kini tergeletak di luar gudang. Satu bunga jatuh dan hampir mencelakai penjaga makam, sedangkan yang satu lagi sempat dicuri orang, namun esok harinya sudah dikembalikan lagi karena ada kekuatan gaib yang membuat pencuri tidak tahan.
Mausoleum OG Khouw ini terawat setelah Love Our Heritage melihatnya pada Desember 2009 dan memutuskan untuk melakukan bakti royong tiap bulan. Kegiatan yang dilakukan membersihkan bagian prasasti dan bunker, namun belum ada biaya untuk membersihkan bagian atas kubah.
Mausoleum OG Khouw diperbolehkan digunakan untuk lokasi peluncuran buku, demo masak maupun memotret model. Mengingat mausoleum ini memiliki sejarah dan tergolong termahal di Asia Tenggara, sebaiknya pemprov DKI Jakarta berkenan menetapkan statusnya sebagai cagar budaya, agar mausoleum indah ini tidak hilang sia-sia dimakan waktu.
Makam Lainnya