Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Coto Janda, Sudah Pernah Coba?

2 Mei 2017   18:22 Diperbarui: 3 Mei 2017   08:28 1495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila Anda sedang melewati kawasan Senen, tepatnya di ujung jalan Kramat Raya, tepatnya di deretan pedagang nasi kapau, cobalah berbelok ke kiri, tepatnya ke jalan Kramat Soka. Disana Anda akan menemukan sebuah gerai memanjang yang menyajikan Coto Makassar, tepatnya kuliner Makassar.

Rumah makan pinggir jalan ini menata secara apik meja dan kursi makan, sehingga mampu ditempati sekitar 20 pengunjung sekaligus, meski tempatnya tidak terlalu luas. Di bagian dinding ditempatkan foto-foto kota Makassar tempo dulu, dan satu-satunya foto terbaru adalah foto saat Coto Makassar ini diundang secara khusus ke Istana Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla.

Menu Janda

Diferensiasi di rumah makan ini terdapat pada penulisan menunya. Makanan utama yang disajikan di rumah makan ini adalah coto Makassar. Karena isi dari coto Makassar ini cukup beragam yang berasal dari bagian tubuh seekor sapi, yakni daging, hati, jantung, paru, babat, otak, pipi, limpa, lemak dan usus, maka timbul ide untuk memberikan nama yang menggelitik. Sebut saja Coto 'Dansa' yang artinya Daging Saja, Coto 'Janda Baru' yang menunjukkan isi Jantung-Daging-Babat dan Paru.

Ada lagi Coto 'Haus Janda', Anda akan mendapatkan semangkok coto Makassar dengan Hati, Usus, Jantung dan Daging, lalu ada "Janda Panas' yang diartikan coto Makassar dengan jantung, daging pakai nasi. Atau Anda memilih Coto 'Janda Hot' yang isinya Jantung, Daging, Hati dan Otak. Bila Anda menghendaki Coto "Tanpa Perasaan", maka Anda akan menerima semangkok coto dengan aneka isi, kecuali hati (tanpa hati). Namun penamaan menu ini meski berniat untuk lucu-lucuan, sempat dikomentari kurang pantas oleh aktivis perempuan.

Coto Makassar selain disantap dengan nasi, lebih lazim disantap dengan buras dan ketupat. Aksesoris lain yang menambah lezatnya coto Makassar adalah perasan jeruk nipis, garam dan sambal.

Coto Makassar dan Buras (Dokpri)
Coto Makassar dan Buras (Dokpri)
Es Pallubutung (dokpri)
Es Pallubutung (dokpri)
Rumah makan milik Syamsul Daeng Ngawing ini juga menyediakan kuliner Makassar lainnya seperti kudapan jalangkotek dan kue barongko. Makanan utama sop konro, konro bakar, sop ubi, ikan bakar dan ikan pallu mara, serta dessert es pisang ijo dan es pallubutung.

Bagi Anda yang berminat mencicipi coto Makassar serba janda ini, silakan mencatat alamat dibawah ini:

Coto Makassar Syamsul Daeng Ngawing, Jl Kramat Raya / Soka No 2, Senen, Jakarta Pusat.

Selamat berburu kuliner!

Coto Makassar Senen (Dokpri)
Coto Makassar Senen (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun