Sabang adalah sebuah nama jalan di Jakarta Pusat yang sudah lama dikenal sebagai pusat nongkrong dan pusat kuliner. Tahun berganti tahun, penghuni jalan Sabang juga bergantian datang dan pergi silih berganti. Namun masih cukup banyak yang masih eksis dikancah persaingan yang makin berat ini.
Jakarta Food Traveler memilih rute Sabang-Thamrin dengan tujuan untuk mengeksplor aneka kuliner dan toko legendaris di kawasan tersebut yang mampu bertahan hingga puluhan tahun, sekaligus sambil bernostalgia. Dengan memilih titik kumpul di McD Thamrin, rombongan akan mampir di Gereja Theresia, lalu mengeksplor Jalan Sabang,  dari mulai mengunjungi kedai es krim Sabang, mampir ke supermarket yang khusus menjual aneka produk biskuit legendaris Khong Guan, serta mampir ke Babe Hat Shop - pionir toko  khusus topi di Jakarta. Disini peserta diperbolehkan meminjam topi yang dipilihnya untuk berfoto ria.
Kami juga mengunjungi Duta Suara -toko kaset / CD yang pernah jaya di era 90an, tempat saya dan teman-teman kost menghabiskan malam minggu sambil mendengarkan dan memilih lagu-lagu melalui headphone yang tersedia. Lalu masing-masing hanya membeli satu kaset sebelum pulang.
Perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalan Kebun Sirih dan mengunjungi Nasi Goreng Kambing yang legendaris, mencicipi nasi goreng yang diolah diatas wajan raksasa, namun bumbunya masih sanggup meresap di tiap piring yang disajikan.
Perjalanan tour memasuki tahap akhir ketika kami mulai menyusuri Jalan Jaksa, kawasan favorit para turis backpacker dan di era 80-90an pernah dikenal sebagai kawasan 'Little Bali' di Jakarta. Â Perhentian terakhir di KL Village, salah satu kafe paling terkenal di Jalan Jaksa, yang menyediakan ragam kuliner Melayu dan Arab. KL Village adalah kafe yang didominasi warna-warna cerah, sangat tepat untuk lokasi bersosialisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H