Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Jalan Sabang, Sepanjang Jalan Kenangan

2 Mei 2017   08:21 Diperbarui: 2 Mei 2017   08:58 2409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mencoba Topi (sumber: Jakarta Food Traveler)

Sabang adalah sebuah nama jalan di Jakarta Pusat yang sudah lama dikenal sebagai pusat nongkrong dan pusat kuliner. Tahun berganti tahun, penghuni jalan Sabang juga bergantian datang dan pergi silih berganti. Namun masih cukup banyak yang masih eksis dikancah persaingan yang makin berat ini.

Jakarta Food Traveler memilih rute Sabang-Thamrin dengan tujuan untuk mengeksplor aneka kuliner dan toko legendaris di kawasan tersebut yang mampu bertahan hingga puluhan tahun, sekaligus sambil bernostalgia. Dengan memilih titik kumpul di McD Thamrin, rombongan akan mampir di Gereja Theresia, lalu mengeksplor Jalan Sabang,  dari mulai mengunjungi kedai es krim Sabang, mampir ke supermarket yang khusus menjual aneka produk biskuit legendaris Khong Guan, serta mampir ke Babe Hat Shop - pionir toko  khusus topi di Jakarta. Disini peserta diperbolehkan meminjam topi yang dipilihnya untuk berfoto ria.

Gereja Theresia (Sumber: Jakarta Food Traveler)
Gereja Theresia (Sumber: Jakarta Food Traveler)
Khong Guan (Sumber: Jakarta Food Traveler)
Khong Guan (Sumber: Jakarta Food Traveler)
Babe Hat House (Sumber: Jakarta Food Traveler)
Babe Hat House (Sumber: Jakarta Food Traveler)
Mencoba Topi (sumber: Jakarta Food Traveler)
Mencoba Topi (sumber: Jakarta Food Traveler)
Perjalanan dilanjutkan dengan mengunjungi cake shop tempo dulu Sakura Anpan, peserta dimanjakan dengan aneka pilihan kue dan roti yang mampu membangkitkan kenangan manis maupun pahit masa lalu.  Peserta tour juga diajak mengunjungi toko-toko klontong jadul khas Sabang yang masih bertahan di tengah gempuran minimart modern.

Kami juga mengunjungi Duta Suara -toko kaset / CD yang pernah jaya di era 90an, tempat saya dan teman-teman kost menghabiskan malam minggu sambil mendengarkan dan memilih lagu-lagu melalui headphone yang tersedia. Lalu masing-masing hanya membeli satu kaset sebelum pulang.

Perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalan Kebun Sirih dan mengunjungi Nasi Goreng Kambing yang legendaris, mencicipi nasi goreng yang diolah diatas wajan raksasa, namun bumbunya masih sanggup meresap di tiap piring yang disajikan.

Perjalanan tour memasuki tahap akhir ketika kami mulai menyusuri Jalan Jaksa, kawasan favorit para turis backpacker dan di era 80-90an pernah dikenal sebagai kawasan 'Little Bali' di Jakarta.  Perhentian terakhir di KL Village, salah satu kafe paling terkenal di Jalan Jaksa, yang menyediakan ragam kuliner Melayu dan Arab. KL Village adalah kafe yang didominasi warna-warna cerah, sangat tepat untuk lokasi bersosialisasi.

KL Village (Sumber: Jakarta Food Adventure)
KL Village (Sumber: Jakarta Food Adventure)
Jalan Sabang dan Jaksa adalah kawasan yang senantiasa berdenyut hingga larut malam, yang menyimpan misteri tersendiri bagi anak gaul Jakarta maupun para turis manca negara yang mampir berlibur di Jakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun