Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Predikat Little Tokyo untuk Kawasan Blok M-Melawai

14 April 2017   12:33 Diperbarui: 14 April 2017   21:00 8377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini, selain kawasan Blok M-Melawai sudah banyak kawasan lain yang menjadi "Jepang Kecil" (Little Tokyo). Sebut saja kawasan Summitmas Tower, Mid Plaza, Wisma Nusantara, PIK Avenue dengan Dotonbori Food Town dan Mall Aeon di Tangerang dengan Food Culture-nya. Namun sepertinya pesona Blok M-Melawai sebagai Liitle Tokyo tetap tak terkalahkan.

Sejarahnya

Wisma Aldiron yang terletak di Blok M pada 1990 pernah menjadi mess bagi orang Jepang yang sedang bertugas di Indonesia, khususnya Jakarta. Untuk memenuhi kebutuhan orang-orang Jepang ini, tumbuhlah banyak bisnis di kawasan ini, baik dibuka / dimiliki orang Jepang maupun warga negara Indonesia. Berupa  restoran, klub malam / karaoke, panti pijat / spa / refleksi, super market, bank dan toko roti dikawasan Blok M-Melawai.

Blok M yang sering diplesetkan sebagai "Bakal Lokasi Mejeng" ini memiliki restoran tertua yang masih eksis hingga hari ini, yakni Izakaya Taichan, resto otentik dengan rasa Jepang.

Titik Kumpul

Jakarta Food Traveler mencoba membuktikan kelayakan kawasan blok M - Melawai sebagai Liitle Tokyo. Perjalanan diawali dengan titik kumpul di Taman Sepeda-Melawai. Lalu menuju super market Papaya yang mengklaim dirinya sebagai super market-nya orang Jepang di Jakarta. Di super market ini semua kebutuhan orang Jepang terpenuhi seperti beras, sushi, sashimi, kue, kecap Jepang, wasabi hingga ice cream Jepang. Karena warga Jepang selalu mencari makanan segar, maka diatas jam 20.00 WIB, beberapa makanan di super market ini mendapat diskon hingga 50%. Saat menuju super market Papaya, kami sempat melihat pedagang CD/DVD, hampir semua CD/DVD yang dijajakan merupakan film Jepang.

Meninggalkan super market Papaya, kami berjalan dan menemukan semua yang berbau Jepang, seperti Tamba, Tokishirazu, Yozora, Echigoya, Kashiwa, Yumeya, Taichan, Miu, Marufuku yang berupa restoran maupun karaoke.

Kopi

Mendekati Blok M Square, kami sempat mampir ke Filosofi Kopi, sebuah warung kopi yang terkait erat dengan sebuah film Indonesia yang sempat menjadi best seller. Beruntung kami berjumpa dengan dua dari empat pemilik warung kopi ini, yakni Glen Fredly dan Chico. Ada bocoran dari Glen, pada bulan Juli 2017 akan diluncurkan sekuel film Filosofi Kopi. Bila Anda sedang di kawasan Blok M, sempatkan untuk mencoba Tiwus, salah satu menu andalan Filosofi Kopi berupa kopi tubruk, kopi yang paling terkenal di Filosofi Kopi.

Kami sempat mendatangi Pasar Mandiri Foppi, disini terdapat toko kopi yang memiliki banyak pelanggan orang Jepang. Orang Jepang merupakan salah satu penggemar kopi berat. Menurut koh Atung, pemilik toko kopi Aka, orang Jepang suka membeli kopi Toraja. Di toko kopi Aka, tersedia kopi Arabica dan Robusta, termasuk kopi Gayo yang terkenal.

Agak sedikit masuk ke dalam pasar, terdapat Oshin food yang menjual okkado, crab roll, chicken katsu, shrimp roll, egg chicken roll, spicy chicken, dan tori no teba. Serta penjual Frozen food seperti  tahu Jepang, tempura udang, shabu set, dll. Harga disini tentu relatif lebih murah dibandingkan restoran, hanya saja jam 16.00 sudah tutup.

Tidak jauh dari pasar Melawai, kami menemukan bakery La Mouette. Meski beraksen Perancis atau Spanyol, toko roti ini menjual roti segar tanpa bahan pengawet. Sering kali kita harus menunggu roti yang dibuat langsung oleh chef-nya yang orang Jepang. Saya sempat membeli dorayaki green tea (21k) dan Cheese Stick Vanilla (18k) yang merupakan andalan toko roti tersebut. Toko roti ini juga memberikan diskon besar menjelang tutup toko untuk jenis roti tertentu.

Sambil menunggu saat makan malam, teman-teman muslim melakukan sholat Magrib di Masjid Nurul Iman, masjid terbesar di atas mall, terdapat di Blok M Square lantai 7. Kami juga sempat menikmati pemandangan kota Jakarta dari rooftop Blok M Square ini, dan menyaksikan matahari tenggelam keperaduannya (sunset) yang sangat indah dengan nuansa warna.

Rasa Jepang Asli

Kami mengakhiri jalan-jalan di kawasan Little Tokyo dengan makan malam di restoran Kashiwa. Restoran ini terletak di lantai dua sebuah bangunan yang lantai satunya juga difungsikan sebagai restoran dengan menu berbeda. Restoran ini menyajikan makanan Jepang dengan rasa otentik Jepang, yang jauh berbeda dengan makanan Jepang siap saji yang menjamur di mall Jakarta. Harganya juga tidak terlalu mahal, untuk setiap piring dibanderol Rp. 29.800,- masih ditambah pajak dan biaya layanan. Di sini, saya mencoba Negima berupa yakitori daging ayam yang disajikan berupa sate (skewer) dan Orino Shioyakisoba sejenis mie ayam dengan kentang dan sayur dengan bumbu khas Jepang. Teman-teman lain ada yang mencoba takoyaki, tori karage,, sushi, kaisen okonomiyaki, gyouza, age dashi tofu dan lain-lain.

Keluar dari restoran Kashiwa, kawasan Blok M-Melawai makin hidup meski waktu sudah menunjukkan jam 20.30 WIB. Khususnya di tempat karaoke,  panti pijat, spa dan klub malam, banyak berkumpul atau berjajar wanita muda berbusana seksi yang menggoda setiap pria Jepang iseng yang lewat.

Sebagian dari kami berburu diskon di toko roti Le Mouette atau super market Papaya, sebagian yang belum merasa kenyang berburu makanan di lokasi Lesehan di depan Blok M Square. Ide membuat kuliner lesehan ini membuat mall hidup 24 jam. Beberapa tempat di lokasi Lesehan yang terkenal adalah Bu De Jum dan Gulnik atau gulai nikmat. Meski Anda sedang lapar, jangan lupa untuk bertanya harga dulu, daripada harus tarik urat saat melakukan pembayaran.

Kawasan Blok M-Melawai terus menggeliat sepanjang hari, baik dari sisi kuliner maupun kehidupan malamnya. Yang tetap mensahkan kawasan ini sebagai Little Tokyo adalah festival budaya Jepang tahunan yang diselenggarakan di kawasan Blok M-Melawai, yang dikenal dengan Ennichisai. Pada festival ini dipertunjukkan budaya Jepang tradisional maupun modern, yang biasa diselenggarakan sekitar bulan Mei. Tahun 2017 akan diselenggarakan tanggal 13 dan 14 Mei 2017.

Arigato Gozamashita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun