Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Montecristo: Mendendangkan Hakekat Kehidupan

20 Desember 2016   12:16 Diperbarui: 20 Desember 2016   12:24 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover Belakang Booklet (Sumber: Montecristo)

Dan uniknya, Montecristo dapat menjadi contoh kebhinekaan itu sendiri, karena kelompok musik ini terbentuk dari keberagaman suku. Ketika bergabung mampu menghapus sekat perbedaan dan menghasilkan karya musik yang mumpuni.

Tiga lagu lainnya juga tetap memotret kehidupan, seperti lagu kelima "Ballerina" yang merupakan pengalaman pribadi Eric ketika kehujanan di Pattaya, Thailand. Kontemplasi tentang kehidupan masa kecil yang tanpa beban dan tanpa prasangka, sampai akhirnya kedewasaan membawa kesadaran dan tanggung jawab. Kehidupan yang tadinya indah dan sederhana menjadi semakin kompleks seperti berlayar di tengah samudra luas yang tiada berujung. Manusia ini lalu bertanya dalam diam, kehidupan itu sebuah berkah, atau malah sebuah kutukan, didendangkan melalui  "A Blessing or A Curse?".

Dan "Point Zero" berkisah mengenai kehidupan tragis seorang perempuan yang menderita sepanjang hidupnya, hingga akhirnya harus membayar sebuah kebenaran dengan nyawanya.

Kisah kehidupan yang didendangkan dalam ritme progressive rock sebuah genre musik yang muncul pada akhir dekade 60-an dan mencapai masa jayanya pada tahun 70-an ini layak disimak dan didengar. Progressive rock menggabungkan elemen-elemen dari rock, jazz dan musik klasik. Kadang pengaruh dari blues dan musik tradisional juga terasa. Tidak berat seperti heavy metal, tetapi tidak seringan slow rock.

Album "A Deep Sleep" melakukan rekaman dan mixing di Jakarta dan mastering di Studios 301 Sydney oleh Steve Smart.  Sebuah karya serius dari Eric Martoyo, Rustam Effendy, Fadhil Indra, Haposan Pangaribuan, Alvin Anggakusuma dan Keda Panjaitan yang patut diapresiasi karena sudah memperkaya khasanah musik Indonesia.

Bila Anda ingin segera memiliki album ini harus sedikit bersabar, karena rencananya baru sekitar 1,5 bulan lagi album ini akan tayang di 33 toko digital (iTunes, Spotify, Amazon dan sejenisnya) di 300 negara, sekitar awal Februari 2017.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun