Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

1 Oktober - Hari Kopi International

1 Oktober 2016   20:50 Diperbarui: 1 Oktober 2016   20:54 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marcello - Opal Coffee sebagai narasumber (Dok. Pri)

Hari ini tidak ada yang istimewa di gerai-gerai kopi kekinian, meski gerai kopi dan profesi barista tetap menjadi bisnis dan ladang pekerjaan yang tetap moncer di awal tahun dekade 2000-an. Tidak ada penawaran harga khusus, maupun perayaan yang menandai bahwa hari ini adalah hari yang istimewa bagi perkembangan dunia kopi di dunia.  

Hari Kopi International adalah perayaan tahunan untuk memperingati kenikmatan menyeruput minuman kopi dan sekaligus meningkatkan kepedulian terhadap petani kopi. Sejarah mencatat bahwa penanaman biji kopi sebagai minuman yang berkhasiat dan berenergi diawali dari bangsa Ethiopia di benua Afrika sekitar 3.000 tahun yang lalu. Kopi terus berkembang hingga sekarang ini dan menjadi salah satu minuman paling digemari.

Indonesia sebagai salah satu negara yang mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya, hanya menempati posisi ke empat di urutan negara produsen kopi dunia, dibawah Brazil, Vietnam dan Kolombia. Meski dari segi cita rasa kopi, kopi Indonesia menempati tempat teratas dan paling digemari para peminum kopi di dunia, karena rasa dan aromanya yang luar biasa. Kopi diminati manusia, bukan saja karena rasanya, namun dikarenakan khasiat kopi yang dapat menurunkan risiko terjangkit penyakit kanker, diabetes, batu empedu dan penyakit jantung, tentunya asalkan kopi diminum dengan cara yang benar, artinya tidak terlalu banyak dicampur dengan gula atau pemanis.

Jenis Kopi

Seperti telah kita ketahui bersama, di dunia ini terdapat dua jenis kopi, yakni Kopi Arabika dan Kopi Robusta. Indonesia memiliki ke dua jenis kopi ini, sehingga beberapa produsen kopi mampu menghasilkan kopi campuran guna mengurangi keasaman sebuah jenis kopi. Kopi Robusta di Indonesia terdapat di kebun-kebun kopi di Lampung, Jawa, Bali dan Flores. Sedangkan Kopi Arabica lebih banyak dijumpai di Gayo – Aceh, Mandailing dan Lintong – Sumatera Utara, Java – Jawa Timur, Kintamani – Bali serta Toraja – Enrekang, Sulawesi Selatan.

Pengolahan Kopi

Sebelum memahami cara pengolahan kopi, sebaiknya Anda memahami struktur anatomi pada buah kopi, pada bagian paling luar ada yang disebut “Skin” atau kulit luar kopi (eskokarp), lalu “mesokarp", ada “silver skin” (kulit tanduk) dan terakhir disebut “bean” atau daging buah biji kopi.

Ada dua macam pengolahan kopi, yang disebut sebagai proses basah dan proses kering. Proses kering mengenal dua jenis lagi yaitu Natural dan Honey, sedangkan proses basah mengenal Full Wash / Wert Indische Beklejding dan Semi Wash / Semi Dry / Wet Fulled. Proses basah yang terakhir ini yang paling sering dilakukan oleh petani kopi Indonesia.

Bila urutan proses kering banyak dipilih oleh petani kopi Brazil, prosesnya dimulai dari panen -> pemilihan buah -> pengeringan -> pengupasan kulit tanduk -> pemilihan biji -> penyimpanan, cara ini dikenal sebagai proses Natural. Sedangkan proses Honey, melakukan pengupasan kulit terlebih dulu setelah pemilihan buah kopi, sedangkan proses selanjutnya sama dengan proses Natural.

Pada proses basah Full Wash, urutan proses diawali dari panen -> pemilihan buah -> pengupasan kulit -> fermentasi 36 jam -> pencucian -> pengeringan -> pengupasan kulit tanduk -> pemilihan biji -> penyimpanan. Sedangkan pada proses basah Semi Wash, fermentasi dilakukan lebih cepat hanya 24 jam, setelah pencucian, dilakukan pengupasan kulit tanduk terlebih dulu, baru kemudian dilakukan pengeringan.

Sangrai

Proses pengolahan kopi dari biji kopi hingga menjadi minuman kopi harus melalui proses penting yang dikenal sebagai proses sangrai / roasting, yakni memberikan panas pada biji kopi untuk  memberikan reaksi terhadap zat yang ada dalam biji kopi, seperti proses menghilangkan kelembaban, karamelisasi gula, pemecahan partikel asam, penambahan minyak aromatic dan lain-lain, guna mendapatkan rasa optimal dari kopi. Metode sangria ada tiga macam : Light, Medium dan Dark.

Metode Menghidangkan Kopi

Ada beberapa macam metode menghidangkan kopi, dari cara manual, dengan cara menyiramkan air panas lalu disaring, maupun tanpa disaring yang dikenal dengan istilah kopi tubruk. Dalam perkembangannya ada beberapa peralatan penyaringan kopi, seperti Dripper, Syphon, Plunger / French Press dan Moka Pot. Pada tahun 1884, mulai dipasarkan mesin espresso yang menambah metode penyajian kopi.

Dengan adanya mesin espresso, mulai dikembangkan seni Latte (Latte Art) dengan cara menambahkan foam pada espresso, dengan bentuk standard : Heart, Rosetta dan Tulip. Dengan menggunakan kuas, barista dapat membentuk gambar yang lebih variatif dan kreatif, seperti gambar bunga, anjing, babi, kelinci, beruang dan lain-lain.

Salah satu hotel yang memperingati Hari Kopi International adalah Discovery Hotel Ancol dengan menampilkan sesi seminar “Coffee Experience” oleh Marcello dari Opal Coffee. Pada akhir sesi seminar, dilakukan Latte Art Competition bagi peserta seminar dan tamu hotel.

Marcello - Opal Coffee sebagai narasumber (Dok. Pri)
Marcello - Opal Coffee sebagai narasumber (Dok. Pri)
Baristas Opal Coffee (Dok. Pri)
Baristas Opal Coffee (Dok. Pri)
Selamat menikmati secangkir kopi bagi para penggemar dan penikmat kopi. Selamat Hari Kopi International !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun