Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kenangan dalam Cita Rasa Jadul 'Paris van Java'

5 September 2016   08:15 Diperbarui: 5 September 2016   08:25 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada Sabtu 3 September 2016 Jakarta Food Adventure (JFA) mengajak Akang Teteh jalan-jalan kenyang di kota yang terkenal dengan kulinernya yang lezat, yaitu Kota Bandung!

Jalan-jalan asyik dan kenyang ala JFA kali ini bertajuk “Jakarta Food Adventure Goes To Bandung: Jelajah Kuliner Legendaris Bersama Idfi Pancani”.

Kami berwisata kuliner dengan jalan kaki ke tempat makan legendaris yang sudah bertahan lebih dari lima dekade (50 tahun) seperti Sumber Hidangan di Jalan Braga yang terkenal dengan roti, kue dan es krim klasik ala Belanda sejak 1929. Rumah Makan Linggarjati (1950) buat icip-icip Mie Baso dan Es Alpukatnya yang kesohor. Warung Kopi Purnama (1930) sambil ngobrol-ngobrol seputar sejarah “A Cup of Java” yang melegenda. Toko Kopi Aroma (1930-an) yang namanya seharum barang dagangannya untuk membeli oleh-oleh kopi tentunya. Dan diakhiri dengan late lunch di salah satu restoran tertua di Kota Bandung, yaitu Restoran Braga Permai (1923).

Toko Roti Sumber Hidangan

Toko roti yang berdiri sejak tahun 1929 di Jalan Braga No. 20-22 Bandung ini dikenal dengan kue-kue Belanda tempo dulu dan aneka jenis roti seperti Kretenbrood (Roti Kismis) termasuk roti tawar tanpa bahan pengawet serta es krim bercita rasa klasik. Harga kue dan rotinya cukup ekonomis berkisar antara Rp. 6-20 ribu.

Toko Roti Sumber Hidangan (Sumber: Idfi)
Toko Roti Sumber Hidangan (Sumber: Idfi)
Brunch di Rumah Makan Linggarjati

Rumah makan dengan bangunan sederhana yang berlokasi di Jl. Balong Gede No. 1 ini berdiri sejak tahun 1950 dan dikenal sebagai “sesepuhnya” mie yamien baso di kota Bandung. Es alpukatnya juga kesohor. Dari mulai ibu rumah tangga sampai Gubernur jadi pelanggan setia rumah makan yang membandrol seporsi mie spesial seharga Rp. 55.000 dan es alpukat seharga Rp. 30.000 ini. Cukup mahal tapi porsinya mengenyangkan dan rasanya sedap.

Rumah Makan Linggarjati (Sumber: JFA)
Rumah Makan Linggarjati (Sumber: JFA)
Warung Kopi Purnama

Setelah melewati Gedung Pos, tibalah di Warung Kopi Purnama. Kedai kopi yang sudah hadir di Bandung sejak 1930 ini awalnya bernama Chang Chong Se! (Silahkan Mencoba!) namun karena kebijakan pemerintah di tahun 1966 yang mengharuskan nama berbau Tionghoa diganti ke bahasa Indonesia maka digantilah menjadi Warung Kopi Purnama. Kedai kopi ini didirikan oleh Yong A Thong yang berasal dari kota Medan dan hijrah ke Bandung dan dilanjutkan oleh para penerusnya yang saat ini telah memasuki generasi ke-3. Warung kopi ini buka dari jam 6.30 pagi hingga jam 6 sore setiap Senin-Sabtu, dan buka hingga jam 3 sore pada hari Minggu. Warung kopi ini selalu ramai di pagi hari. Kopi dan roti selai sarikaya adalah menu andalannya. Namun banyak pilihan lainnya dari mulai aneka roti bakar hingga nasi timbel komplit pun ada. Namun cermat dalam memilih menu karena ada pilihan non halal.

Warung Kopi Purnama (Sumber: Idfi)
Warung Kopi Purnama (Sumber: Idfi)
Koffie Fabrik Aroma

Toko Kopi Aroma telah berdiri sejak tahun 1930-an dan telah dikenal dengan kopi terbaiknya.  Dirintis oleh Tan Houw Sian, usaha keluarga Kopi Aroma ini telah diteruskan oleh generasi kedua. Gudang kopi, pabrik dan tokonya terletak di tengah kepungan toko-toko suku cadang kendaraan di Jalan Banceuy. Kawasan ini sejak jaman Belanda memang telah menjadi kawasan bisnis dan pecinan.

Kopi Aroma Bandung bukanlah kopi biasa. Setelah dibeli dan dibersihkan, biji kopi aroma disimpan paling tidak selama 8 tahun untuk biji kopi Arabika dan 5 tahun untuk kopi Robusta sebelum mulai diolah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi kadar asam, sehingga rasa kopi yang dihasilkan lebih murni. Dengan begitu, selain jadi lebih nikmat, kopi aroma ini dipercaya tidak mengganggu kerja lambung.

Kopi Aromo (Sumber: Idfi)
Kopi Aromo (Sumber: Idfi)
Restoran Braga Permai

Awalnya restoran Braga Permai didirikan pada 1923 dengan bangunan bergaya tradisional Eropa dan bernama Maison Bogerijen. Restoran ini di masa keemasannya pernah menjadi restoran elite bagi warga Eropa dan penyedia jasa kuliner Kerajaan Belanda di Bandung termasuk Gubernur Hindia Belanda saat itu. Sayang arsitektur bergaya Eropa musnah dilalap api di tahun 1960-an dan namapun berganti menjadi Braga Permai. Nikmati sedikit sentuhan tempo doeloe di dalam ruangan dengan gambar dan foto Bandung zaman dulu. Rumah makan yang buka tiap hari pukul 10.00-22.00 ini menawarkan beragam menu dengan kisaran harga Rp. 25-150 ribu, termasuk es krim otentik dengan 6 varian rasa, pastries dan kue-kue seperti Tompoesjes, Ananas Geap, Speculaas Almond, Ontbijkoek dan Booterstaf yang sangat cocok dihidangkan bersama es krim atau minum teh serta coklat homemade yang tetap dipertahankan keasliannya hingga sekarang.

Meski saat ini sudah banyak dipasarkan kuliner kekinian, namun kuliner dengan cita rasa jadul ini masih mampu eksis ditengah maraknya persaingan bisnis kuliner di kota kembang, Bandung. Anda tertarik? Segera meluncur ke lokasi yang telah diceritakan di atas. Selamat menikmati !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun