Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Mengembalikan Kearifan Meja Makan dalam Keluarga

22 Agustus 2016   08:37 Diperbarui: 22 Agustus 2016   12:24 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Santap Bersama Keluarga Kompasiana (Sumber: Ade Andrie)

Kompasiana Nangkring Sabtu 20 Agustus 2016 lalu telah mengangkat topik "Saat Santap, Saatnya Kumpul Bersama Keluarga". Acara yang diselenggarakan di KFC Kemang Raya Jakarta ini telah menghadirkan tidak kurang dari 75 Kompasianer dan 25 anak dari Kompasianer.

Anak-anak setelah dihadiahi t-shirt merah langsung digiring ke dapur KFC untuk merasakan pengalaman ber-marinasi, yakni membubuhkan tepung pada daging ayam potong yang dilanjutkan dengan "city tour" di dapur KFC, guna menambah pengalaman anak-anak mengenai tata cara penyiapan sebuah produk kuliner yang memiliki nutrisi tinggi dan bukan sekedar "junk food'. Pada akhir acara juga dilakukan games berhadiah bagi anak-anak.

Sementara anak-anak bergembira dengan pesta tepung dan daging ayam potong, orang tua dan Kompasianer "tunggal' disuguhi talk show yang dipandu oleh MC Yosh Aditya dan nara sumber Hendra Yuniarto, GM Marketing KFC Indonesia dan Rahayu Damanik, Kompasianer yang merupakan praktisi bidang anak.

Meja Makan

Rahayu melalui presentasi slide bercerita kehangatan masa kecilnya hingga SMP bersama keluarganya, khususnya sang ayah tercinta. Meski saat menempuh jenjang pendidikan SMA dan perguruan tinggi harus merantau, namun kehangatan masa kecil, senantiasa menumbuhkan kerinduan akan kehangatan keluarga dan kampung halaman.

Kehangatan keluarga tercipta melalui meja makan, sambil makan bersama, terjadi interaksi antara orang tua dan anak. Anak dapat menceritakan pengalaman di sekolah, curahan hati maupun kegalauannya, orang tua wajib menjadi pendengar yang baik. Sebaliknya orang tua bisa memanfaatkan waktu bersama di meja makan untuk memberikan nasehat dan wejangan pada anaknya. Pembicaraan bisa dilakukan lebih intens paska bersantap, namun tetap dilakukan di area meja makan. Hal ini guna mempertahankan momentum kebersamaan, agar para pihak tidak meninggalkan meja makan dan masuk ke kamarnya masing-masing.

Manfaat makan bersama dalam keluarga membentuk kedekatan emosional dan psikologis. Anak-anak akan terbebas dari kenakalan remaja, prestasi di sekolah lebih baik, meningkatkan kemampuan anak berkomunikasi dan mampu membentuk memory kebersamaan.

Hendra juga memberikan contoh keponakannya yang menjadi korban bisnis global, ayah dari keponakannya harus bekerja di Singapore sedangkan ibu si anak harus bekerja di Canada. Meski Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) sudah sedemikian canggih, sehingga mampu mendekatkan yang jauh dalam menghubungkan manusia yang berjauhan lokasi, namun kehangatan keluarga tetap ada yang hilang. Terlebih perbedaan waktu, membuat komunikasi kurang harmonis, meski Whatapp dan Skype mampu menjalin komunikasi antara orang tua dan anak. Akibatnya, Hendra selaku paman mencoba menjembatani dengan selalu mengajak makan pagi bersama. Bila Hendra sedang tugas ke luar kota, diatasi dengan saling bertelepon dan menanyakan apa yang disantap saat makan.

Pada keluarga di kota besar, karena alasan jauhnya lokasi kerja dan rumah, seringkali makan bersama saat makan pagi, siang dan malam juga sulit direalisasikan. Pagi hari, orang tua dan anak sudah sibuk mengejar kendaraan umum ke tempat kerja dan sekolah, siang hari orang tua tidak mungkin pulang ke rumah, kadang anak juga harus makan di sekolah akibat kegiatan ekstra kurikuler, malam hari saat orang tua pulang ke rumah, anak sudah tertidur pulas. Komunikasi susah terjalin. Dan sirnalah kearifan meja makan.

Beruntunglah mereka yang tinggal di kota kecil, karena masih sempat makan pagi bersama, orang tua sempat pulang ke rumah saat makan siang, dan sore hari sudah tiba di rumah, sehingga dapat makan malam bersama keluarga.

Hendra juga mendukung agar selama prosesi makan bersama keluarga, peralatan komunikasi harus disingkirkan. Agar kualitas waktu makan bersama bermakna, maka jauhkan gadget, baik dari orang tua maupun anak.

Rahayu juga mengamini hal ini, bila orang tua dan anak sulit makan bersama disebabkan tuntutan pekerjaan, sebaiknya meluangkan waktu akhir pekan atau hari libur nasional untuk makan bersama keluarga, baik di rumah maupun di luar rumah. Sebagai contoh keluarga dapat bersama-sama membeli satu paket ayam goreng KFC lalu disantap bersama, atau makan bersama pada salah satu gerai KFC di dekat rumah. Hal ini karena orang tua memiliki waktu seumur hidup untuk bekerja, namun masa kecil anak yang hanya sebentar akan segera berlalu. Jadikan momentum kebersamaan untuk berdoa bersama, makan bersama agar tercipta saling mencintai dalam sebuah keluarga.

Keluarga besar Kompasiana

Pada akhir acara Kompasiana Nangkring juga diwujudkan acara makan siang bersama antar keluarga besar Kompasiana, para blogger dan admin Kompasiana. Semuanya menyantap hidangan yang sama, makan pagi berupa donat dan es teh strawberry atau kopi susu hangat serta makan siang satu paket nasi + ayam goreng, sup ayam, puding coklat dan minuman pepsi atau air minum dalam kemasan, mampu memberikan hikmah kebersamaan bagi keluarga besar Kompasiana.

Santap Bersama Keluarga Besar Kompasiana (Sumber: Ade Andrie)
Santap Bersama Keluarga Besar Kompasiana (Sumber: Ade Andrie)
Santap Bersama Keluarga Kompasiana (Sumber: Ade Andrie)
Santap Bersama Keluarga Kompasiana (Sumber: Ade Andrie)
Saling curiga yang pernah ada antara sesama Kompasianer termasuk dengan admin Kompasiana luruhlah sudah. Memang Santap Bersama Keluarga selalu dapat menyatukan Keluarga agar tumbuh saling pengertian. Semoga !

FB : Sutiono Gunadi

Twitter : @sutiono2000

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun