Guna menggugah kepedulian pada kuliner Indonesian setelah talk show berakhir, peserta diajak icip-icip kuliner Indonesia yang unik dan langka, dan sudah jarang ditemukan, seperti Sayur Babanci / Ketupat Babanci - Betawi (Historia Kafe), Martabak Rendang (D'Marco Martabak), Kue-kue Khas Kampung Tugu (Enna Catering), Teh Talua - Padang (Pak Datuak), Es Palubutung- Makassar (Bikini's Food), Kue Timpan  - Aceh (RM Selera Kita), dan Kue Lampet - Batak Tapanuli.
Ada yang mengatakan istilah "babanci" karena tidak jelas, tergolong soto, sayur atau kari. Mau disebut sayur tetapi tidak ada bahan sayurnya. Bahkan yang ada kelapa, dari buah kelapa, kelapa sangrai hingga santan. Tetapi ada yang menyebutkan asalnya santapan baba dan enci. Kini, ketupat babanci hanya dimasak oleh warga Betawi ada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Martabak Rendang, adalah salah satu inovasi D'Marco untuk membuat martabak dari street food untuk naik kelas ke mall. Martabak telur dipengaruhi India. Martabak Rendang adalah perpaduan martabak telur dengan bumbu rendang dengan aras kepedasan 1-5.
D'Marco juga mengembangkan martabak rendang dalam versi frozen, sehingga dapat dibeli secara daring, ke seluruh Indonesia juga manca negara. D'Marco juga memiliki martabak manis yang dikembangkan dengan inovasi kreatif.
Teh Talua adalah minuman teh telur khas Sumatera Barat, minuman ini terdiri dari campuran gula, telur, teh dan perasan jeruk nipis. Dulu merupakan minuman bergengsi, sekarang petanipun menyukainya guna menambah stamina. Karena proses pembuatannya yang cukup rumit, gerai Teh Talua mendapat perhatian paling banyak dari peserta icip-cip.
Kue Timpan adalah kue khas Aceh, berbahan tepung ketan, srikaya dan telur. Warnanya coklat dan rasanya manis. Sering dibuat pada hari raya Islam, pesta pernikahan dan khitanan.