Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menyapa Kuliner Nusantara Jelang Agustus-an

9 Agustus 2016   17:06 Diperbarui: 26 Agustus 2016   14:50 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teh Talua (Sumber: Jakarta Food Adventure)

Bassura City dalam rangka memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke 71 telah menggelar serangkaian acara yang menggugah semangat cinta tanah air dengan tajuk "Indonesia is ME". Salah satunya adalah Petualangan Kuliner Indonesia & Kuliner Indonesia Di Mata Dunia, yang dilangsungkan Sabtu 6 Agustus 2016, dan menghadirkan tiga tokoh kuliner Indonesia, yakni Harry Nazaruddin dan Lidya Tanod (Jalan Sutra) dan Ira Lathief (Jakarta Food Adventure).

Bassura City (Mall Bassura dan Bassura Apartemen) adalah properti yang dikembangkan Synthesis Development. Pengembang ini telah sukses dengan Kalibata City, Casablanka Mansion dan Plaza Semanggi, kini sedang mengembangkan Prajawangsa Apartemen di Cijantung.

Go International

Talkshow yang dipandu oleh MC Idfi Pancani menggiring hadirin agar mencintai kuliner Indonesia. Harry dan Lidya mencontohkan jamur pelawan dari Bangka Tengah yang bertaraf internasional, namun belum banyak dikenal. Pemerintah Indonesia melalui Dinas Pariwisata  terlalu berani memperkenalkan sekaligus sepuluh kuliner Indonesia. Padahal bila kuliner Indonesia ingin dikenal, sebaiknya menunjuk 1-2 ikon kuliner saja.

Sebut saja Thailand yang hanya memperkenalkan Tom Yam Kung atau Malaysia yang mengorbitkan Nasi Lemak, Indonesia sebaiknya juga hanya mempromosikan Rendang Padang atau Gudeg Yogya saja.

Untuk memperkenalkan kuliner Indonesia ke aras global atau agar bisa go international, selain ikon kuliner (iconic food), kita juga perlu mendukungnya dengan cerita yang menarik (good story), juga perlu dikombinasikan dengan kemasan yang sempurna (good packaging).

Wisata Kuliner

Ira Lathief salah satu penggagas Jakarta Food Adventure, geregetan melihat promosi kuliner negara tetangga yang luar biasa sehingga mengalahkan Indonesia sebagai pemilik asli kuliner tersebut. Sebut saja BK yang mempopulerkan Burger Rendang dan Kopi Jawa yang hadir di gerai kopi global, namun keduanya tidak menyebutkan asal ke dua kuliner tersebut, yang adalah Indonesia.

Ira Lathief (Sumber: Rahab)
Ira Lathief (Sumber: Rahab)
Untuk itulah Jakarta Food Adventure menggagas tour yang dikombinasikan dengan kuliner, agar wisatawan asing selain mengenal tujuan wisata juga mengetahui budaya Indonesia dan merasakan lezatnya kuliner Indonesia. Kadangkala kuliner Indonesia juga dipengaruhi budaya asing yang pernah berinteraksi dengan penduduk asli Indonesia.

Misalnya ke Chinatown Jakarta menikmati budaya dan kuliner khas Tionghoa, Pasar Baru mencicipi kuliner India dan budayanya. Kampung Tugu guna menelusuri budaya dan kuliner Portugis, menikmati budaya Betawi dan Belanda di kawasan Kota Tua serta mergenal kuliner Arab dan budayanya di kawasan Raden Saleh.

Icip-icip

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun