Kerang hijau (Perna Viridis) namun warga Cilincing lebih mengenal dengan istilah kijing, merupakan salah satu jenis kerang yang digemari masyarakat, karena memiliki nilai ekonomis dan kandungan gizi yang sangat baik untuk dikonsumsi. Kandungan gizi pada kerang hijau sebanding dengan daging sapi, telur maupun daging ayam.
Pada hari Minggu, warga Cilincing yang melakukan pengupasan kerang hijau agak jarang, sehingga kami harus berputar-putar dulu, guna mendapatkan lokasi yang aktif pada hari itu. Cara pengupasan kerang hijau, pertama kali dibersihkan, baru dikupas. Cara pengupasannya hanya memisahkan tangkup atasnya saja, sementara tangkup bawah dan beserta daging kerangnya masih tetap dipertahankan, hingga nantinya didistribusikan ke beberapa wilayah Jakarta, maupun di jual di sekitar jalan Rekreasi.
Kampung Deret
Seperti umumnya kawasan marjinal, rumah penduduk biasanya jauh dari standar kelayakan hidup sehat. Meski dari sisi kelengkapan rumah cukup memadai seperti adanya sepeda motor, televisi, perangkat sound system dan kulkas di tiap rumah. Warung-warung yang menyediakan minuman dingin yang tersimpan di dalam freezer juga dapat dengan mudah didapati sepanjang kampung nelayan di Cilincing.
Pada saat Joko Widodo menjadi Gubernur Provinsi DKI Jakarta, telah menggagas proyek revitalisasi atau penataan kembali pemukiman kumuh, untuk dirubah menjadi kawasan pemukiman yang rapi, bersih dan lebih manusiawi. Sebanyak 70 KK di kampong nelayan Cilincing yang semula tinggal di rumah berbahan dasar kayu atau semi permanen, dengan bantuan sebesar Rp. 54 Juta / keluarga, dapat merenovasi atau membangun rumah tinggal yang dilakukan secara bergotong royong. Proyek Kampung Deret ini juga tersebar di beberapa kawasan kumuh lainnya di Jakarta.
Untuk menemukan Kampung Deret ini sangat mudah, karena memiliki ciri khas cat yang cerah, merah – hijau – kuning sehingga menjadikan daya tarik tersendiri. Namun sayangnya, proyek Kampung Deret ini tidak berlanjut, sehingga kami sempat mendengar banyak suara protes dari keluarga yang belum kebagian bantuan tahap pertama.
Selain melaut sebagai nelayan, warga Cilincing juga ada yang berprofesi membuat perahu kayu berdasarkan pesanan. Beberapa penduduk lainnya ada yang menjadi buruh pabrik di Kawasan Berikat Nusantara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H