Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Serunya Mengunjungi Perkampungan Nelayan Cilincing

2 Agustus 2016   13:40 Diperbarui: 3 Agustus 2016   11:56 894
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Deret (Sumber: Jakarta Food Adventure)

Kerang hijau (Perna Viridis) namun warga Cilincing lebih mengenal dengan istilah kijing, merupakan salah satu jenis kerang yang digemari masyarakat, karena memiliki nilai ekonomis dan kandungan gizi yang sangat baik untuk dikonsumsi. Kandungan gizi pada kerang hijau sebanding dengan daging sapi, telur maupun daging ayam.

Pada hari Minggu, warga Cilincing yang melakukan pengupasan kerang hijau agak jarang, sehingga kami harus berputar-putar dulu, guna mendapatkan lokasi yang aktif pada hari itu. Cara pengupasan kerang hijau, pertama kali dibersihkan, baru dikupas. Cara pengupasannya hanya memisahkan tangkup atasnya saja, sementara tangkup bawah dan beserta daging kerangnya masih tetap dipertahankan, hingga nantinya didistribusikan ke beberapa wilayah Jakarta, maupun di jual di sekitar jalan Rekreasi.

Pengupasan Kerang Hijau (Sumber: Jakarta Food Adventure)
Pengupasan Kerang Hijau (Sumber: Jakarta Food Adventure)
Guna menghindari pencemaran logam berat yang terdapat di Teluk Jakarta, warga mensiasati dengan menambahkan bumbu kunyit yang mampu melarutkan logam berat, sehingga kerang hijau tetap aman dikonsumsi manusia.

Kampung Deret

Seperti umumnya kawasan marjinal, rumah penduduk biasanya jauh dari standar kelayakan hidup sehat. Meski dari sisi kelengkapan rumah cukup memadai seperti adanya sepeda motor, televisi, perangkat sound system dan kulkas di tiap rumah. Warung-warung yang menyediakan minuman dingin yang tersimpan di dalam freezer juga dapat dengan mudah didapati sepanjang kampung nelayan di Cilincing.

Pada saat Joko Widodo menjadi Gubernur Provinsi DKI Jakarta, telah menggagas proyek revitalisasi atau penataan kembali pemukiman kumuh, untuk dirubah menjadi kawasan pemukiman yang rapi, bersih dan lebih manusiawi. Sebanyak 70 KK di kampong nelayan Cilincing yang semula tinggal di rumah berbahan dasar kayu atau semi permanen, dengan bantuan sebesar Rp. 54 Juta / keluarga, dapat merenovasi atau membangun rumah tinggal yang dilakukan secara bergotong royong. Proyek Kampung Deret ini juga tersebar di beberapa kawasan kumuh lainnya di Jakarta.

Untuk menemukan Kampung Deret ini sangat mudah, karena memiliki ciri khas cat yang cerah, merah – hijau – kuning sehingga menjadikan daya tarik tersendiri.  Namun sayangnya, proyek Kampung Deret ini tidak berlanjut, sehingga kami sempat mendengar banyak suara protes dari keluarga yang belum kebagian bantuan tahap pertama.

Kampung Deret (Sumber: Jakarta Food Adventure)
Kampung Deret (Sumber: Jakarta Food Adventure)
Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang sekarang, Basuki Tjahaya Purnama lebih cenderung kepada pembangunan dan pengembangan proyek Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) di berbagai kawasan di Jakarta. Harusnya perlu dilakukan jajak pendapat, warga lebih menyukai proyek revitalisasi yang mana, guna mencegah ketidak puasan.

Selain melaut sebagai nelayan, warga Cilincing juga ada yang berprofesi membuat perahu kayu berdasarkan pesanan. Beberapa penduduk lainnya ada yang menjadi buruh pabrik di Kawasan Berikat Nusantara.

Tempat pembuatan perahu (Sumber: Jakarta Food Adventure)
Tempat pembuatan perahu (Sumber: Jakarta Food Adventure)
Dalam perjalanan menyusuri kawasan nelayan Ciincing, kami juga sempat meninjau Tempat Pelelangan Ikan, meski sudah sepi karena sudah siang hari. Selain mengunjungi kampung nelayan, tour juga membawa peserta ke ikon agama yang menunjukkan toleransi beragama yang sangat kuat di Cilincing, seperti masjid Al-Alam Cilincing, Vihara / Klenteng Lalitavistara dan Puri Segara. Acara tour “Goes to Cilincing” diakhiri dengan makan siang bersama dengan mencicipi dan mencoba aneka hidangan laut di salah satu rumah makan di kawasan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun