Bila tidak segera diarahkan, dampaknya dapat terjadi kehamilan sebelum menikah, sehingga dapat mengarah ke tindakan aborsi. Hal ini harus benar-benar disampaikan agar dipahami dapat membuat kehidupan mereka berantakan, akibat ketidak siapan mental.
Hal lain yang berbahaya adalah bila terjadi putus hubungan atau patah hati, remaja harus selalu didampingi pada saat mengalami kegalauan hati. Karena bila dibiarkan dapat berdampak buruk, seperti melakukan kebut-kebutan di jalan raya yang membahayakan jiwanya dan jiwa orang lain yang bisa saja menjadi korban, penggunaan narkoba dan zat adiktif lainnya, minum minuman keras, melakukan seks bebas, ataupun melakukan hubungan sejenis.
Penggunaan narkoba dengan jarum suntik serta seks bebas merupakan tindakan beresiko tinggi yang dapat tertular virus HIV yang sangat berbahaya.
Jadi, peran aktif orang tua mutlak harus hadir pada kehidupan remaja anak-anaknya agar dapat terus memantau perilaku dan tindakan anak-anaknya baik saat jatuh cinta, pacaran, maupun saat patah hati dan dampak lanjutannya. Pengarahan yang tepat, tidak menggurui, open minded - akan sangat bermanfaat bagi perkembangan jiwa remaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H