Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apa itu E-Learning? HarukaEdu Punya Produk Terbaiknya

26 Mei 2016   12:14 Diperbarui: 26 Mei 2016   12:31 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah seorang teman saya hanya tamatan SMA, setara dengan 31 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia atau 28% dari total 111 juta tenaga kerja berdasar survei Badan Pusat Statistik, tahun 2013. Hebatnya kemampuan belajar otodidaknya mampu menyamai bahkan mengalahkan lulusan S1 (7% total tenaga kerja).

Namun kebijakan perusahaan tempatnya bekerja, tidak memperkenankan dia dipromosikan menjadi supervisor apalagi manager. Untuk dapat naik pangkat, dia wajib meng-upgrade latar belakang pendidikannya. Dia sebenarnya sangat ingin masuk kuliah, dengan bekal uang tabungannya, namun kendala klasik selalu muncul, yakni skedul kerja yang padat bahkan seringkali hari liburpun sering harus masuk kerja, pabriknya jauh dari kampus dan seandainya bisa pulang agak sore, terhalang macetnya lalu lintas. 

Dengan adanya kendala ini, dia datang menemui saya dan minta saran. Dia harus meraih S1 agar mendapat posisi kerja lebih baik, menciptakan peluang menjadi manager dan tentunya menaikkan pendapatan bulanannya. Solusi yang dapat saya berikan, ikutilah program e-Learning.

E-Learning

Apa itu e-Learning ? E-Learning atau kuliah online atau kuliah jarak jauh atau program bergelar online adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan proses pembelajarannya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Program e-Learning yang baik harus menerapkan Komputasi Awan (Cloud Computing), Learning Analytics, Game Based Learning, Personalized Learning Environment, Open Content, dan  Mobile Learning. Dengan menerapkan Komputasi Awan, peserta didik dapat belajar darimana saja asalkan dapat terhubung dengan internet. Penerapan Learning Analytics membuat peserta didik mampu berpikir analitis dalam suatu diskusi kelompok. 

Konsep Game Based Learning menerapkan bentuk permainan atau kuis, sehingga peserta didik belajar lebih nyaman, santai dan menarik, bahkan dapat dipicu dengan hadiah bagi yang mampu mengumpulkan nilai tertinggi. Personalized Learning Environment menciptakan suasana belajar mengajar yang disesuaikan dengan kebiasaan peserta didik, materi kuliah dapat diunduh pada waktu yang sesuai, dapat diatur kecepatannya dan diulang sesuai daya tangkap peserta didik.

Materi pembelajaran bersifat Open Content artinya bersifat terbuka, dan Mobile Learning artinya peserta didik dapat belajar dimana saja.

Pembelajaran e-Learning menggunakan beberapa metoda, seperti Pembelajaran Campuran (Hybrid Learning) 75% online dan 25% tatap muka di kelas dan ujian; 

Pembelajaran Terekam (Asynchronous Learning), materi kuliah direkam dalam sarana multimedia presentasi maupun video;  Pembelajaran Langsung (Synchronous Learning) - komunikasi dua arah secara online; Pembelajaran Kolaborasi - kelompok diskusi dan mengerjakan tugas bersama; serta Pembelajaran Mandiri - lokasi dan waktu belajar yang fleksibel, serta materi kuliah dapat diputar ulang.

Jadi, keuntungan dari e-Learning adalah fleksibilitas, personal, daya serap yang lebih baik, akses ke pengajar berkualitas, kualitas pembelajaran yang konsisten, hasil belajar yang terukur, hemat waktu dan beaya, serta mengurangi carbon footprintatau tanpa kertas dari mulai proses pendaftaran, perkuliahan, diskusi dalam forum dan tugas-tugas kuliah.

Dukungan Pemerintah

Konsep e-Learning telah dicanangkan oleh Pemerintah Indonesia sejak 2013 dan mulai dioperasikan serius sejak dikeluarkannya Panduan Pelaksanaan Pendidikan Jarak Jauh pada Maret 2016.

Saat ini kelemahan universitas di Indonesia untuk mengembangkan e-Learning adalah lemahnya keuangan, kurangnya sumber daya manusia, pengetahuan dan pengalaman, serta infrastruktur TIK yang handal. Namun pengguna internet yang tinggi di Indonesia dan kecepatan mobile internet yang tinggi meerupakan nilai tambah untuk berkembangnya e-Learning di Indonesia. 

Apalagi 54% tenaga kerja penuh waktu di Indonesia sangat haus pendidikan tinggi dan pelatihan atau sertifikasi keahlian, khususnya di bidang Manajemen, Akuntansi, Komunikasi, dan TIK (berdasar survei pada tenaga kerja di Jakarta, 2013).

Dari studi yang dilakukan di luar negeri, ternyata hasil pembelajaran e-Learning memiliki prosentase lebih tinggi bila dibandingkan kuliah offline, baik pada sektor ujian akhir, post test maupun laju kelulusan. E-Learning unggul 1-2% diatas kuliah offline.

E-Learning diperlukan, karena pendidikan tinggi dipastikan akan memperbaiki kehidupan, mengatasi kekurangan tenaga kerja terdidik dan terlatih, dan mengatasi kekurangan dosen berkualitas. Bila pendidikan tinggi offline tidak dibantu dengan e-Learning, diramalkan pada 2030 Indonesia akan kekurangan 9 juta tenaga kerja terdidik.

Dapat dibayangkan, Indonesia bisa-bisa diserbu tenaga kerja dari negara-negara Asean yang lebih terdidik dan terlatih. Sungguh kondisi yang mengerikan, yang harus dicegah dari sekarang.

HarukaEdu

HarukaEdu pada mulanya terdengar seperti e-Learning dari Jepang, padahal sebenarnya adalah lembaga pendidikan e-Learning asli dari Indonesia, meski secara kebetulan arti kata Haruka adalah jarak (distance) dalam bahasa Jepang.

Haruka sebenarnya adalah singkatan dari nama-nama pendirinya, yakni HAnafi, Novistiar RUstandi (co founder, sekarang Marketing and Investment Relation), Tovan Krisdianto (co founder, sekarang Finance and Administration) dan Gerald Ariff (co founder, sekarang Operations and Academic) yang didirikan pada 2013.

Saat ini HarukaEdu diperkuat dengan bergabungnya William Notowidagdo yang menggawangi bidang Technology dan Infrastructure. Serta didukung dua Advisor, yaitu Kartini Mulyadi SH dan Toto Sugiri.

HarukaEdu memiliki konsep menjaga kualitas (Quality), mematok biaya pendidikan yang layak (Affordability), mitra bagi peserta didik yang sulit mengakses internet diatasi bekerja sama dengan universitas di Indonesia (Accesibility), dan komunikasi yang berkualitas antara pendidik dan peserta didik (Sociability).

Untuk biaya kuliah HarukaEdu mematok dari 500-700 ribu Rupiah  per bulan untuk jenjang S1. Selain perkuliahan jarak jauh, peserta didik juga dapat belajar Free online cources: technopreneurssecara gratis.

HarukaEdu juga bekerja sama dengan universitas dan training cource, seperti London School of Public Relationjawara di bidang Komunikasi sejak 2014, Universitas Wiraguna Indonesiayang dikenal unggul di bidang Manajemen sejak 2015, dan 2016 dengan STIEyang paling bergengsi di bidang Akuntansi.

Untuk jenjang pendidikan, HarukaEdu telah menjalin kerjasama dengan universitas global di Amerika Serikat dan Eropa, seperti Berkeley, Harvard, John Hopkins, MIT, Standford, dan puluhan universitas lainnya.

Pelanggan HarukaEdu adalah korporasi yang menyekolahkan tenaga kerja terbaiknya dan pribadi atau individual yang ingin meng-upgrade kemampuannya. Produknya berupa Online Degreedan Online Training / Certificationdan bermitra dengan Universitas dan Training Provider.

HarukaEdu saat ini memiliki program CSR berupa pemberian beasiswa bagi peserta didik yang pintar dan berasal dari Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.

Kesimpulan

E-Learning mampu menjadi solusi pendidikan berkualitas tanpa batas bagi dunia kerja Indonesia, karena fleksibel (tanpa batas usia, bebas memilih waktu belajar, tidak perlu berhenti bekerja atau pindah kerja, tidak perlu pindah domisili, biaya lebih ringan), global dan meningkatkan kemampuan peserta didik.

Anda tertarik dengan e-Learning, silakan menghubungi:

PT. Haruka Edukasi Utama

Jl. Jend Sudirman Kav. 52-53

Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta Selatan

Phone: +62 21 2955 7313

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun