Di dalam klenteng ini terdapat ratusan patung, di lantai bawah dengan 14 altar dengan patung Buddha dan Bodhisattva, jenderal Kwan Kong dan puluhan patung lainnya. Di lantai atas terdapat 14 altar dengan patung Kwan Im Po Sat, Sam Pho Hut, O Mi To Hut, Mie Lek Hut, Lo Cia dan lain-lain.
Perabotan klenteng yang menarik adalah joli, Ten Lung, papan nama, senjata dan bendera yang selalu diarak pada acara Gotong Toapekong pada saat merayakan Cap Go Meh. Uniknya, tiap acara Gotong Toapekong selalu hadir budaya Betawi tanjidor dan gambang kromong.
Kuliner
Budaya Tionghoa sangat kental di kawasan Pasar Baru ini. Selain banyak toko-toko yang dimiliki para keturunan Tionghoa yang bergabung dengan toko-toko milik keturunan India, di Pasar Baru Anda dapat menemukan kuliner yang merupakan ciri khas Tionghoa yakni bakmi dan cakue.
Budaya Tionghoa sudah eksis cukup lama di Pasar Baru, bahkan sampai ada rumor untuk mengantisipasi krisis ekonomi dikarenakan bentuk geografis Pasar Baru yang bila dilihat dari udara bak seekor kelabang, perlu diberi penangkal berupa predator yang dapat memangsa kelabang tersebut, maka muncullah Gereja Ayam dan patung Elang di atap toko Populer.
(Serial Tulisan Tentang Wisata Jakarta)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H