Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Ternyata Ada "Little India" di Jakarta

4 April 2016   11:04 Diperbarui: 4 April 2017   17:15 5757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tempat yang pertama dikunjungi adalah klinik pengobatan herbal India yang sudah memasuki generasi ke empat "Taj Mahal", saat ini dikelola oleh Paulie yang merupakan pengobatan alternatif tanpa suntik dan operasi untuk mengobati tulang dan persendian, seperti osteoporosis, perkapuran, nyeri tulang, radang sendi, sakit pinggang dan reumatik. Juga ada pengobatan tradisional tanpa operasi untuk mata katarak, mata minus, mata plus, silinder, mata merah dan mata berair.

[caption caption="Klinik Taj Mahal (Dok. Pri)"]

[/caption]

Juga dapat mengobati ambien dan lemah syahwat serta menyuburkan rambut botak dan rontok dengan baluran sejenis minyak. Pengobatan tidak menggunakan teori kedokteran namun menggunakan obat herbal yang sudah mendapat izin dari Dinas Kesehatan, baik berupa pil, sirup cair maupun obat tetes. Lokasi klinik pengobatan ini di jalan Antara.

Kuliner

Kuliner India yang terkenal kaya bumbu rempah dapat dengan mudah didapati, dan umumnya merupakan rumah makan vegetarian. Ada yang berupa rumah makan seperti Gokul yang terletak agak "tersembunyi" di lantai empat sebuah gedung yang di lantai bawahnya berupa toko alat musik. Rumah makan ini dikelola seorang wanita keturunan India yang sempat mengenyam pendidikan di India.

Saat kami makan siang di sana ada lima menu yang disajikan yakni plain paratha, aloo mutter, mock chicken curry, vegetable briyani dan papaddum. Harga makan siang tidak terlalu mahal sekitar Rp. 25.000-45.000 sudah termasuk minum. Rumah makan ini buka dari hari Senin - Sabtu dari jam 10.00 - 20.00 WIB, hari Minggu tutup.

[caption caption="Lunch @ Gokul (Dok. Pri)"]

[/caption]

Roti paratha di Indonesia lebih dikenal dengan nama roti canai, dimakan bersama lauk aloo mutter yang berbahan dasar kentang dengan bumbu kari dan mock chicken curry yang menggunakan bahan daging ayam tiruan dari sejenis jamur dan kedelai. Bagi yang menghendaki nasi, dapat menyantap ke dua lauk tersebut dengan vegetable briyani yang menggunakan beras asli India (basmati). Sedangkan papaddum berupa kerupuk herbal yang sangat tipis. Untuk minumnya, disajikan Nimbu Pani yakni lemonade khas India yang dicampuri rempah-rempah, terasa segar ditengah teriknya kota Jakarta.

Selain rumah makan India, bila Anda ingin mengadakan pesta dengan menu kuliner khas India juga ada catering kuliner India. Salah satu yang paling terkenal adalah Mohini Catering yang dikelola oleh seorang wanita berusia 70 tahun lebih. Kami sempat mampir ke rumah tante Mohini di Petak Arab, dan mendapat icip-icip Masala Chai, sejenis teh tarik hangat yang diberi tambahan cinnamon. Serta mencoba samosa sejenis pastel India dan chapati sejenis roti paratha dengan tiga lauk cole kacang Arab, cole kentang / aloo cole dan cole kacang hijau / daal cole. Cara makannya cukup unik, chapati disobek lalu diisi lauk dan digulung, jadi harus disantap dengan tangan.

[caption caption="Samosa, pastel ala India (Dok Pri)"]

[/caption]

Bila menyantap kuliner India, saya selalu teringat pada kuliner Aceh yang juga kaya bumbu rempah. Kuliner Aceh sangat dipengaruhi oleh citarasa India dan Thailand, mengingat secara geografis, Aceh memang merupakan wilayah Indonesia yang paling dekat dengan India dan Thailand. Adalah rumah makan "Selera Kita" yang terletak di kawasan Pasar Baru yang menyajikan aneka kuliner khas Aceh dari jam 8 pagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun