Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Mana Lebih Penting: Moral atau Matematika?

26 Maret 2016   10:17 Diperbarui: 26 Maret 2016   16:44 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak belajar kreatif, untuk memikirkan kegiatan apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebosanan dan kejenuhan saat mengantre. Anak sebaiknya dibiasakan membawa buku atau e-book, biasanya orang akan membaca buku saat mengantre. Anak juga bisa belajar bersosialisasi menyapa dan berkomunikasi dengan anak lain yang sedang mengantre di depan dan di belakang antreannya.

Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses saat hendak mencapai tujuannya. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat, ia harus menerima konsekuensinya mendapatkan posisi antrean di belakang. Anak belajar disiplin, teratur, dan menghargai hak orang lain. Anak belajar memiliki rasa malu, jika ia menyerobot antrean atau hak orang lain.

Bila dikaitkan lebih panjang lagi, budaya suap dan korupsi juga dimulai dari malas mengantre. Karena malas mengantre, maka orang mulai belajar melakukan penyuapan agar mendapat prioritas khusus, petugas yang dapat disuap otomatis telah melakukan korupsi. Itulah sebabnya, pelajaran etika yang sangat sederhana, yaitu mengantre, sangat perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak dini karena hakikatnya cukup mendalam bagi sikap dan perilaku manusia. Apakah Anda setuju?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun