Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ada Obat Herbal untuk HIV/AIDS dari Papua Barat di Gedung Smesco Jakarta

20 Maret 2016   12:16 Diperbarui: 21 Maret 2016   08:12 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumput Kebar, obat ini sangat berfaedah bagi para wanita yang sulit hamil, berfungsi sebagai penyubur kandungan. Dipasarkan oleh pemprov Papua Barat dengan harga Rp 75 ribu.

[caption caption="Rumput Kebar, penyubur reproduksi wanita"]

[/caption]

Untuk kaum pria tersedia Kayu Akway (Drimys Sp) yang merupakan pasak bumi versi Papua, dengan rasa pedas sangat berkhasiat untuk meningkatkan hormon pria, berkhasiat bagi pria mandul. Dijual dengan harga Rp 100 ribu.

[caption caption="Kayu Akway, pasak buminya Papua Barat"]

[/caption]

Juga tersedia Minyak Lintah Tapa bagi pria yang merasa kurang perkasa, berfungsi memperbesar penis, panjang, tegang dan tahan lama. Dijual dengan harga Rp 165 ribu.

Sarang Semut

Bubuk Sarang Semut yang dikenal kaya antioksidan bermanfaat untuk mengobati diabetes dipasarkan dengan harga Rp 200 ribu. Sedangkan Sarang Semut Asli dipasarkan seharga Rp 55 ribu.

[caption caption="Sarang Semut Asli"]

[/caption]

Adapula yang dikemas dalam bentuk saset teh celup. Untuk 15 saset dapat dibeli dengan harga Rp 75 ribu.
Sedangkan dalam bentuk kapsul berlabel Sarmut dipasarkan dengan harga Rp 200 ribu.

Semua obat herbal khas Papua Barat yang diproduksi UKM ini dapat dibeli dengan mudah di Jakarta. Kunjungi galeri Papua Barat di Gedung Smeco Lantai 12, Jl. Gatot Subroto, Jakarta Pusat yang buka dari jam 9.00-21.00 WIB.

Selain memasarkan obat herbal, Galeri Papua Barat juga memasarkan produk kesenian khas Papua Barat (lukisan, pahatan, tenun, batik, aksesoris, dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun