Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

E-Payment yang Tepat untuk Jalan Tol

11 Januari 2016   16:40 Diperbarui: 12 Januari 2016   08:16 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabarnya ada rencana Pemerintah untuk mengatasi kemacetan di jalan tol dengan meminta operator jalan  tol untuk menjalankan E-payment 100 %. Apakah e-Payment mampu mengatasi kemacetan di jalan tol ? Hal ini menjadi bahan diskusi menarik bagi kita.

Selama ini yang sudah diterapkan pada pembayaran jalan tol adalah penerapan kartu e-toll pada Gerbang Tol Otomatis (GTO). Saat ini kartu e-toll dikeluarkan oleh Bank Mandiri berupa e-money Bank Mandiri, kartu Indomaret dan Gaz-card. E-money masih bisa untuk membayar tiket bus-way, parkir dan pembelian lain. Kartu Indomaret sekaligus bisa sebagai kartu diskon untuk program promosi Indomaret. Sedangkan Gaz-card bisa berfungsi untuk membayar pembelian bahan bakar minyak khusus SPBU Pertamina.

Posisi GTO

Tidak konsistennya letak GTO membuat kesemrawutan baru menjelang pintu pembayaran tol. Apalagi GTO sering diletakkan di tengah, sehingga pengemudi kendaraan yang tidak memiliki kartu e-toll  mengacaukan lalu lintas dengan mengarahkan kendaraan ke kiri dan ke kanan. Sementara pengendara yang memiliki kartu e-toll  sibuk mengarahkan kendaraannya dari kiri atau kanan ke tengah.

Sebaiknya dilakukan penataan ulang yang lebih baik pada peletakan GTO, di kanan atau di kiri, lalu diinformasikan sejak awal agar pemilik kartu e-toll berada pada jalur khusus untuk menuju GTO.

Kemudian di pintu masuk tol atau rest-area sebaiknya dibangun lokasi top-up kartu e-toll atau pemeriksaan saldo. Karena berdasar pengalaman pribadi menggunakan kartu e-toll  sering mengalami kendaraan di depan gagal lewat karena belum memiliki kartu e-toll (biasanya pengendara dari luar kota) atau yang saldo kartu e-tollnya sudah habis.

Asal yang memakai kartu e-toll konsisten top-up dijamin lancar, tetapi kalau ada yang lupa top-up sehingga tidak bisa lewat, kasus ini yang menimbulkan kemacetan, terpaksa pengendara dibelakangnya yang menyantuni dengan cara meminjamkan kartu agar bisa sama-sama lewat.

Sebenarnya setelah menempelkan kartu e-toll ada display yang mencantumkan saldo, tetapi kalau pengendaranya tidak memperhatikan, hal ini yang menimbulkan kemacetan baru.

Solusi bagi pengendara yang pelupa harus memiliki minimal dua kartu e-toll. Semoga saja tidak habis saldo keduanya.

E-Toll Pass

Sebenarnya kartu e-toll  itupun masih bersifat manual dan bisa terjadi kurang saldo dll. Harus dilakukan otomatisasi yang investasinya lebih besar, seperti yang sudah diterapkan di beberapa GTO, yang dikenal dengan istilah e-toll Pass. E-toll Pass adalah pemasangan alat khusus On Board Unit (OBU) agar pengguna jalan tol dapat membayar tol tanpa perlu membuka kaca mobil maupun berhenti sejenak untuk menempelkan kartu e-toll.

Perangkat transmitter OBU dipasang pada kaca depan mobil di dalam mobil pada bagian kiri, tengah atau kanan, mobil tidak perlu berhenti cukup dengan kecepatan 10 km/jam saat melintas GTO. Lalu ada sensor yang menangkap data transmisi dan membuka portal GTO. OBU unit dapat digunakan untuk melihat saldo pada kartu e-toll Anda.

Untuk selanjutnya guna mencegah habisnya saldo, sebaiknya perangkat OBU ini dapat dimodifikasi agar terkait dengan rekening bank pengendara, sehingga langsung melakukan auto debet. Portal tidak perlu dibuat buka tutup, yang sering menyebabkan kemacetan.

Mari kita cari solusi terbaik guna mencegah kemacetan di pintu pembayaran jalan tol.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun