Sabtu 12 Desember 2015 dengan mengenakan baju batik, saya datang di Gandaria City jam 9.00 WIB seperti pesan dari admin Kompasiana. Meja registrasi belum buka, maka belum melakukan registrasi ulang. Pagi itu ternyata sudah terjadi pra-reuni, potret sana sini, welfie, cipika-cipiki dan jabat tangan.
Sebelum berangkat dengan bis ke Istana, sempat dibagikan surat undangan dari Sekretariat Negara. Karena Presiden Joko Widodo tidak jadi ke Gandaria City, sebagai gantinya 100 Kompasianers diundang untuk makan siang di Istana. Perubahan mendadak pada satu hari menjelang pembukaan Temu Darat Blogger terakbar ini membuat admin Kompasiana bekerja ekstra keras, namun menuai bully-an dan sanjungan. Antara pihak yang pro dan kontra.
Sementara di panggung komunitas mbak Wawa menampilkan acara lomba karaoke oleh Komposer, talk show K3, dan Tantangan main volley dengan atlet nasional bersama Koprol.
Sedangkan di sekitar panggung terdapat 16 booth komunitas, yakni Click, Koplak Yoband, Desa Rangkat, Koprol, Fiksiana, Kutubuku, KPK, Konek - Kompassiana Bonek Surabaya, Bolang Blogger Kompasiana Malang, Rumpies, Kompasiana Amboina, Kompasiana Bandung, K3, Ladiesiana, Planet Kenthir dan Komposer.
Selain itu juga terdapat booth Wegi (We Green Industtry), Hitchhiker Indonesia, HelloMotion, BCA, Standard Chartered, SmartFren dan Bank Indonesia. Di belakangnya terdapat beberapa Food Truck, film animasi 5D dan booth minuman Coca Cola yang membagikan minuman free sepanjang hari.
Acara hari pertama ditutup dengan pagelaran band KOTAK. Mohon maaf bila ada acara yang tidak sempat diikuti, mengingat adanya dua panggung terpisah.
Hari Kedua
Saya lebih banyak berada di area komunitas, selain bertugas jaga di booth KPK, juga mengikuti lomba catur cepat melawan kang Pepih, menjadi nara sumber rekaman KYB, mengikuti pembacaan puisi Desa Rangkat, talk show WeGI dan HitchHiker Indonesia, Nangkring Baznaz, BPJS Ketenagakerjaan dan Standard Chartered. Dua Nangkring terakhir terlalu berdesakan, akibat hujan, sehingga pindah dari panggung komunitas ke tempat darurat.
Masih menyempatkan diri ke Panggung Utama mendengarkan Nangkring Indonesia Juara Pariwisata dengan tema Pesona Indonesia dan Nangkring Bersama Pertamina yangrbicara mengenai Solusi Energi Alternatif, sayangnya tidak sempat mengikuti Tokoh Bicara Rizal Ramli yang konon kabarnya seru sekali. Sempat sejenak menyaksikan Nangkring Indonesia Juara Olahraga yang diakhiri dengan blind chess.
Karena ada tamu, sehingga harus pulang lebih awal, hanya sempat menyaksikan sejenak keriuhan Senam Kesehatan Jasmani, tetapi tidak mengikuti Nangkring Bersama Coca Cola.
Penganugerahan Kompasianers Juara hanya memantau melalui sosial media. Selamat untuk Muhammad Armand (Kompasianers of the Year 2015 & People Choice), Gapey Sandy (Best in Citizen Journalism), Agung Soni (Best in Opinion), Ariyani NA (Best in Specific Interest), Desol (Best in Fiction), Faisal Basri (Lifetime Achievement 2015) dan Fiksiana (Best Community Kompasiana 2015).
Ajang akbar Kompasianival 2015 diakhiri dengan penampilan band Musikimia. Mungkin ada beberaa kegiatan yang tidak terekam karena ada dua panggung dengan lokasi berbeda.
Kesan dan Saran
Secara keseluruhan alur acara K2015 lebih rapi ketimbang K2014, karena tidak terjadi perang suara antara panggung satu dengan lainnya. Registrasi lebih praktis, karena cukup memayar QR Code lalu diberikan gelang. Pengaturan waktu antara satu acara ke acara berikutnya lebih tepat waktu, tidak molor terlalu lama.
Keramaian kehadiran Kompasianer yang diklaim 5.000 pendaftar oleh penyelenggara, sepertinya yang hadir tidak sebanyak itu. Terpantau dari banyaknya kursi kosong di Panggung Utama maupun panggung komunitas.
Suasana reuni juga tidak segayeng K2014 karena venue terlalu terbuka, sulit menjumpai teman, apalagi sebagian peserta mungkin keluyuran window shopping di dalam mall. Ditambah turunnya hujan pada medio sampai penghujung hari ke dua cukup mengurangi kehadiran peserta, dan mengganggu kenyamanan peserta, karena pindah tempatnya panggung komunitas ke tempat sementara. Dikawatirkan sponsor merasa kurang puas tidak seauai dengan target harapan mereka.Â
Saran, bila penyelenggaraan di ujung tahun sebaiknya memilih venue tertutup jauh hari. Bila ingin menghadirkan tokoh utama, sebaiknya jangan di mall karena kurang sesuai dengan protap pengamanan.
Kompasiana harus memiliki litbang yang kuat dengan data yang akurat guna mengatasi kriteria pemilihan agar tidak terlalu mengecewakan pihak yang tidak terpilih. Bila kriteria didukung data yang valid, diharapkan meminimalkan protes dan ketidakpuasan Kompasianers yang tidak terpilih. Hal ini guna menghindari kecurigaan adanya anak emas, lovers, haters dan daftar hitam.
Juga pada acara Nangkring harus ada petugas yang khusus menerima pendaftaran ulang bila dilakukan sistem reservasi awal dengan kirim e-mail kepada admin. Pada pembagian t-shirt Nike setelah SKJ usai, juga tidak ada kesiapan dari Panitia memilih penampil terbaik, terbukti diserahkan kepada MC sehingga terjadi rebutan di baris depan yang mengurangi sukses acara SKJ.
Sukses dan terima kasih untuk Panitia Kompasianival 2015, sampai jumpa di Kompasianival 2016.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H