Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Toba Dreams, Drama Manusia antar Budaya dan Agama

20 November 2015   13:47 Diperbarui: 4 April 2017   16:43 2409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah kaya, ia melamar Andini dengan alasan bertanggung jawab atas bayinya. Karena saking cinta, Andini akhirnya menikah di tanah Batak tanpa restu orang tuanya. Suasana perkawinan Batak di sebuah gereja kecil direkam dengan sempurna dan memberikan nilai tambah pada film ini, termasuk arak-arakan setelah keluar dari Gereja.

Setelah menikah, Ronggur mencoba meninggalkan dunia hitam, hidup bahagia dengan anak isterinya. Berusaha memanjakan adiknya Taruli yang melanjutkan kuliah di Bandung, namun ditentang oleh ibunya. Sampai suatu hari bandar narkoba mendatangi dia lagi dengan ancaman akan membunuh keluarganya, bila Ronggur tidak mau bergabung lagi, guna menyelamatkan posisi bisnis yang gawat akibat kerasnya aparat hukum jaksa yang idealis dan pesaing baru dalam bisnis narkoba.

Setelah berhasil membunuh dan menghabisi kekuatan bandar narkoba baru, Ronggur ditugaskan untuk membunuh jaksa idealis tersebut. Pada sebuah bar yang merupakan markas bandar narkoba, Ronggur menemukan Tamy adik Tommy, dibawa pulang dan menemukan Teddy (adik Tommy dan Tamy) meninggal karena narkoba. Ronggur diusir oleh Tommy yang hampir membunuhnya.

Dalam kebimbangannya, Ronggur menemui isteri dan anaknya sedang sholat, ia lalu menemui Sumurung yang sudah menjadi pendeta dan mendapat nasehat. Akhirnya Ronggur menghabisi kelompoknya, karena tidak bersedia membunuh sang jaksa.

Di sisi lain, Andini berhasil mengenalkan Choky anaknya pada ayah ibunya, lalu ke tanah Batak untuk menemui Tebe. Tebe dapat bercengkrama dengan Choky cucunya dan menerima perbedaan agama karena Choky diasuh dalam agama Islam oleh Andini. Sampai suatu hari tiba kabar bahwa Ronggur menjadi buronan kepolisian karena membunuh kawanan bandar narkoba.

Ronggur kabur ke tanah Batak karena rindu pada anak isterinya, namun dia harus bersembunyi dari kejaran polisi. Berkat bantuan Togar (Boris Bokir Manurung)  sahabatnya di masa kecil, dia disembunyikan di sebuah keramba di Danau Toba.

Tebe curiga dan memaksa Togar memberitahu persembunyian Ronggur, dan oleh Tebe dipaksa untuk menyerahkan diri pada polisi. Saat menyerah, ia ditembak oleh penjahat tersisa. Dan dimakamkan di tanah Batak dengan upacara yang dipotret dengan baik oleh juru kamera.


Seusai pemakaman, saat perpisahan dengan cucunya, Tebe menghadiahkan songkok Makassar kepada cucunya yang bercita-cita menjadi Jenderal dan Presiden. Saat Choky memberikan salut, Tebe merasakan yang memberi salut adalah Ronggur dalam busana taruna militer. Mereka berpisah, Andini, Choky dan Taruli kembali ke Jawa.


Sarat Nilai Kemanusiaan

Film ini memotret dengan indah kehidupan pedesaan di tepi danau Toba, perkawinan kristen di gereja Batak yang dilanjutkan dengan arak-arakan  dan pemakaman Kristen, namun kurang mengeksplorasi keindahan Danau Toba. 

Pesan paling dalam dari film ini adalah di dalam rumah harus selalu ada doa, supaya tidak hampa. Doa boleh dipanjatkan dengan cara (agama) apapun. Film ini berniat melambangkan kekuatan NKRI agar hidup damai dalam keberagaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun