Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

[MPC] Belajar Bersama Kampret : "Food Photography"

13 Oktober 2015   08:45 Diperbarui: 13 Oktober 2015   09:06 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di kawasan The Spring Residence yang terletak di segitiga Ciputat Sabtu 10 Oktober 2015 Kampret - Komunitas Kompasianer Hobi Jepret telah melangsungkan acara Belajar Bersama Kampret (Bebek) dengan tema "Food Photography" yang dibawakan oleh H. Widianto Didiet.

Siang itu meski panas cukup terik, namun bangunan di Taman Kuliner The Spring Ciputat (Tamkul) yang terdiri dari container dan tenda besar mampu mengurangi suhu panas. Apalagi suasana yang sangat guyub, mampu melupakan panas yang menyengat.

Meski di undangan disebutkan acara akan dimulai jam 10.00 WIB, ternyata ruang pelatihan baru siap sekitar jam 12.00, dan peserta yang mendaftar juga belum lengkap. Tenant di Tamkul ternyata belum banyak yang buka di pagi hari. Mungkin tenant tidak diberitahu pengelola bahwa Sabtu siang akan ada event Kampret. Akhirnya, Bebek dimulai sekitar jam 13.00, H. Widianto Didiet mulai mempresentaskan materinya.

Presentasi dibuka dengan pertanyaan yang cukup provokatif "Untuk apa Foto dibuat?" Jawabannya tentu bervariasi, bisa untuk keperluan pribadi, bisa pula untuk mendatangkan uang.

Sebelum membuat foto, tentukan cara eksekusinya secara profesional atau pribadi. Yang dimaksud profesional adalah menggunakan kamera DLSR atau mirrorless dan pencahayaan yang profesional. Sedangkan pribadi, biasanya cukup menggunakan kamera dari ponsel dan alat bantu pencahayaan.

Guna menghasilkan kualitas foto makanan yang baik, yang perlu diperhatikan adalah makanannya (bentuk, warna, cita rasa, penataan dan cara menyantapnya), aksesoris penunjang (piring, sendok, gelas, pisau, dsb), cahaya (cahaya alam atau cahaya buatan).

Mas Didiet juga tidak pelit dengan tips, berikut tips memotret makanan: perhatikan komposisi dan estetika, saat mulai memotret jangan memasukkan keseluruhan properti di sekitar meja, makanan yang akan di foto harus mendominasi keseluruhan komposisi, masukkan sedikit saja elemen atau properti pendukung (serbet, piring, sendok, garpu atau pisau). Untuk makanan yang terdiri dari dua buah piring / mangkok, utamakan yang utama dari menu tersebut. Untuk minuman, perhatikan pinggir gelas, jangan sampai over dan terputus.

Sekitar satu jam presentasi, tenant mulai banyak yang buka. Peserta mulai memesan makanan, lalu makanan dikumpulkan untuk di foto sambil mempraktekkan ajaran suhu Didiet. Ada yang memesan Bebek Cabe-Cabean, Siomay, Carbonara Smoked Beef dari Malikan Kitchen, Kebab Ummu Asyifa, Cotton Pop dan lain-lain.


Food Photography sangat bermanfaat bagi mereka yang hobby makan, tetapi juga mampu menghasilkan uang, bila dikembangkan untuk pemotretan yang profesional untuk pembuatan menu, brosur, iklan, banner, billboard dan situs makanan untuk mempromosikan sebuah rumah makan. 

Para penulis wisata, khususnya wisata kuliner wajib memahami seluk beluk Food Photography, karena sebagus apapun tulisannya, bila tidak didukung oleh foto-foto yang memadai, tulisan itu kurang menggigit secara keseluruhan. Foto sangat berguna bagi pribadi yang gemar menulis blog, media sosial, website dan buku.

Hanya ada satu teori pada Food Photography, menurut mas Didiet: "Foto makanan dianggap berhasil, bila Anda dapat membuat orang yang melihat foto Anda, jadi ingin memakan makanan yang ada di foto itu".


Jadi, mau langsung makan, atau mau jepret dulu, baru makan? Terserah pada selera Anda. Seni adalah Rasa, dan Rasa dari Tiap Orang Berbeda.

Salam jepret !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun