Hotel Discovery Ancol bersama Opal Coffee telah menyelenggarakan acara "Coffee Talk" (Bicara Kopi) pada hari Minggu 27 September 2015.
Tampil sebagai pembicara tunggal, Michael Wongso (General Manager PT Opal Coffee Indonesia, Coffee Master dan Wakil Ketua Asosiasi Kopi Indonesia). Sebagai salah satu pakar kopi di Indonesia, Michael berbicara dengan penuh semangat, yang mencitrakan bahwa benar dampak dari minum kopi salah satunya adalah meningkatkan performa otak dan fisik.
Sejarah Kopi
Diawali dengan bicara tentang sejarah kopi yang ditemukan pada abad ke 8 Masehi di tanah Arab, ketika Kaldi seorang penggembala kambing menyaksikan kambingnya berubah aktif setelah memakan biji cherry tanaman kopi. Diapun mencobanya dan merasa bersemangat. Proses sangrai biji kopi dimulai pada abad 10 Masehi di tanah Arab dan disterilkan (tidak mengizinkan biji kopi keluar dari tanah Arab dengan cara direbus). Baru pada abad 16 tanaman kopi berhasil ditanam di luar Arab, setelah orang India berhasil menyelundupkan biji kopi keluar dari tanah Arab.
Sejarah kopi di Indonesia diperkirakan mulai di tanah Jawa, biji kopinya dibawa oleh para pedagang VOC, dan hingga saat ini Indonesia berhasil memproduksi 500.000 metric ton kopi setiap tahun, dengan komposisi 25% kopi Robusta dan 75% kopi Arabica. Dua puluh lima persen produk kopi ini dikonsumsi masyarakat Indonesia, dan sisanya di ekspor. Saat ini Indonesia adalah negara produsen kopi dunia nomor 3-4, dibawah Brazil dan Vietnam. Negara yang saling silih berganti saling menyalip adalah Columbia.
Cara Mengolah Kopi
Faktor pertama adalah pembibitan, bibit kopi adalah biji kopi yang telah dibersihkan, kemudian ditanam pada lahan pasir. Pada dua bulan pertama sudah muncul serupa kecambah disebut fasa Serdadu, tiga bulan pertama kepala kecambah gugur disebut fasa Kepelan. Lalu dilakukan pemindahan ke polybag hingga selama 7-8 bulan, setelah itu baru dipindahkan ke lahan tanam permanen.
Seperti telah dituliskan diatas, tanaman kopi adalah tanaman dataran tinggi. Patut diperhatikan jenis kopi yang ditanam, pada dataran yang kurang tinggi lebih cocok untuk jenis kopi Robusta, sedangkan yang lebih tinggi sangat cocok untuk jenis kopi Arabica. Tanaman kopi harus dicegah terkena sinar matahari langsung, untuk itu biasanya ditanam tanaman pelindung, misalnya lamtoro.
Pada tahun ke tiga, buah kopi mulai keluar, namun tidak dijual, normalnya baru mulai tahun ke lima yang optimal untuk dijual, karena rasanya sudah stabil.
Pada musim panen kopi, bila buah kopi yang berwarna merah saja yang dipetik, akan mampu menghasilkan panen dua kali setahun. Di Sumatera, panen kopi biasa berlangsung pada Maret-April dan September-Oktober.
Proses pengolahan kopi dimulai dari pembersihan dan pengupasan buah kopi (pulping), dilanjutkan dengan fermentasi yaitu merendam gabah kopi di dalam air pada jangka waktu tertentu, guna melepaskan lendir dari gabah kopi. Setelah itu barulah kopi dikeringkan untuk menurunkan kadar air dari gabah kopi hingga mencapai 11-13% kadar air. Proses pengeringan dilakukan secara manual dengan dijemur dan mekanis dengan memasukkan kopi kedalam tabung, lalu mengalirkan udara panas ke dalam tabung tersebut.
Dilanjutkan dengan pengupasan kulit tanduk dan kulit ari kopi (hulling), lalu dilakukan proses pemilihan atau penyortiran dengan mesin dan manual (hand pick). Kopi Indonesia terkenal bagus karena zero defect.
Proses berikutnya adalah kendali mutu (quality control), setiap batch yang akan dikirim harus diuji secara olfactory yang disebut "cupping", oleh ahli kopi untuk menyesuaikan dengan grade yang diinginkan pelanggan. Contoh untuk perusahaan kopi instant biasanya menghendaki kopi grade 5.
Proses terakhir sebelum menyiapkan kopi sebagai minuman adalah sangrai (roasting), yakni memberikan panas pada biji kopi untuk menimbulkan reaksi, menghilangkan kelembaban, karamelisasi gula, pemecahan partikel asam, pembentukan minyak aromatik dan lain-lain, sehingga menghasilkan rasa optimal kopi.
Ada tiga proses sangrai, yaitu:
1. Light Roast, disebut 1st Crack selama 6-7 menit, cirinya tingkat asam yang tinggi, masih tercium aroma hijau.
2. Medium Roast, selama 9-12 menit, cirinya lebih manis, karena proses karamelisasi yang lebih sempurna, rasa asam sedang, aroma yang lebih tinggi dan rasa lebih kompleks.
3. Dark Roast, disebut 2nd Crack, selama 13 menit ke atas, aroma sangat kuat, hampir seluruh rasa asam akan hilang dan beralih ke rasa pahit dan manis.
Siapa Opal Coffee Indonesia?
Opal Coffee Indonesia adalah perusahaan perkebunan, pabrik pengolah, gudang dan pemasaran kopi yang merupakan anak perusahaan dari Sari Makmur Group. Memiliki kantor pusat di Jakarta dan cabang di Aceh, Medan, Lampung. Surabaya dan Makassar.
Merupakan perusahaan total solution di bidang kopi, dari green bean hingga coklat. Memiliki kebun seluas 500 HA dan menerima kopi dari para petani kopi, dengan total karyawan 3.000 orang. Berdiri sejak 1989 dan berhasil menyabet gelar eksportir kopi terbesar tahun 2002, 2004 dan 2005 yang diganjar Primawiyarta Award.
Hotel Discovery Ancol melalui Lobi Lobi Longue adalah salah satu pengguna kopi produk PT Opal Coffee Indonesia.
Latte Art Competition
Pada akhir sesi Bicara Kopi untuk seru-seruan diadakan Latte Art Competition, yakni lomba menghias permukaan kopi dengan busa susu (foam) dan cokelat, misal membentuk daun, hati, kucing dan bentuk-bentuk lain.
Demikian laporan pandangan mata keriuhan acara Bicara Kopi yang berlangsung kemarin di Hotel Discovery Ancol, sebagai agenda kegiatan KPK Gerebek ke 19. Silakan minum kopi, karena Kopi itu Nikmat !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H