Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Money

Jadilah "Passionate People"

21 September 2015   14:36 Diperbarui: 23 September 2015   16:29 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era internet ini faktor kreatif sangat mempengaruhi sebuah bisnis. Siapa yang sanggup mengubah passion-nya menjadi sebuah bisnis yang kuat, dialah yang akan menguasai bisnis. Kekuatan bisnis tidak lagi didasarkan pada besarnya modal, namun sangat tergantung pada kreativitas sang entrepreneur.

Seorang entrepreneur sukses adalah sesorang yang mampu mengubah mimpi-mimpi besarnya menjadi konsep bisnis yang sustainable. Bisnis kreatif ini harus dapat diwujudkan dan menghasilkan revenue yang besar, bila tersedia modal yang besar.

Passion sesuatu yang ingin dikejar, apa yang kamu suka yang dianggap berarti,  carilah  yang dapat menghasilkan uang, langkah awalnya, cari nyali bukan modal. Karena banyak bisnis yang baik, gagal karena tidak ada nyali untuk merealisasikannya.

Mencari Passionate People

Guna memacu kaum muda di Indonesia mengembangkan dan mewujudkan passionnya, sejak 2013, FWD Life telah menyelenggarakan program Unstoppable Indonesia, tahun ini bertajuk Passionate People.

Dari 1.399 proposal ide bisnis yang masuk, setelah diuji, tampil enam finalis yakni:

- Rinda Guswita, dengan proposal Starbooks Coffee, kafe dengan tujuan pemberdayaan petani kopi di Lampung dan orientasi peningkatan minat baca bagi anak-anak dan petani kopi.

-Anggia Rahendra, pemilik perusahaan yang membuat aplikasi mendapatkan peluang PLUA yakni
Manajemen peluang, informasi yang datang ke pencari kerja. Penyebaran informasi peluang berbasis aplikasi smartphone. Didukung dengan fitur Smart Planning untuk memberikan rekomendasi pelaksanaan event terbaik, dikemas dalam konsep gamification (berburu hadiah).

"Kita hidup di era informasi artinya orang yang sukses tidak selalu milik orang-orang yang memiliki kualitas terbaik namun dapat mengakses informasi lebih baik dari yang lain".

- Ignatius Leonardo, dengan proposal kulit kayu, produk fashion yang menggunakan kulit katu sebagai bahan baku, memproduksi ragam produk fashion seperti dompet, tas, ransel, casing handphone dan tas organiser, aksesoris motor dan mobil: gantungan kunci, misalnya. Mengklaim 100% ramah lingkungan ecofriendly dengan menggunakan kayu cork yang mempunyai tekstur yang unik, tanpa harus menebang pohon dan membunuh satwa.

- Alicia Van Akbar dengan proposal Rumah MC, one stop service untuk public speaking di Indonesia, agency MC dan merupakan akademi dan komunitas MC. Konsep Speak-Share-Social, menjawab sulitnya mencari MC profesional yang sesuai kualifikasi sekaligus masalah bagi MC yang kesulitan mendapatkan job. Program belajar di kelas, praktek menjadi trainee dengan biaya terjangkau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun