Sebagai anggota komunitas KOMIK, saat yang ditunggu-tunggu adalah diumumkannya acara nobar alias nonton bareng. Mas Agung Han selaku admin Komik baru, awal September 2015 langsung membuat gebrakan dengan sekaligus dua kali nobar film "Bidadari Terakhir".
Yang pertama siang hari dengan kuota 15 orang dengan bonus press conference, sedang yang kedua malam hari dengan tajuk Gala Premiere dengan kuota 5 orang. Karena saya masih bekerja sebagai warga kantoran, mau tidak mau hanya dapat memilih yang sesi malam hari. Beruntunglah, saya terpilih mewakili KOMIK bersama mas Tauhid Bule, Alfonsius dan Anjar Setya.
Pada hari H kira-kira 30 menit sebelum jam tayang, saya sudah hadir di studio XXI Epicentrum dan bertemu dengan mas Tauhid diperjalanan menuju Studio 2, lalu bersama-sama menemui mas Agung Han yang langsung memberikan tiket. Rupanya dik Alfonsius sudah hadir lebih awal. Setelah mbak Wardah dan dik Anjar datang, kami berfoto bersama dengan latar belakang poster "Bidadari Terakhir". Selesai berfoto, saya disamperin seorang mbak cantik "Pak, fotonya dapat diunggah ke Instagram atau Twitter dengan hastag "Bidadari Terakhir", nanti foto dapat dicetak gratis di sudut sana", katanya sambil menunjukkan lokasi pencetakan foto.
Nah, kami mulai saling transfer foto, tapi rupanya sinyal komunikasi cukup lemah, sehingga kami sempat mengalami kesulitan share foto bersama. Akhirnya, ada yang dapat terima foto, ada juga yang tidak. Saya sempat mengunggah foto diri dan benar langsung dicetak pada malam itu.
Beberapa menit sebelum jam tayang, para pemain film mulai bermunculan di lokasi, mulai dari Whulandari Herman yang langsung dikerubutin para mat kodak. Yang disusul oleh pemain film lainnya, seperti Ikang Fawzi, Maxime Bouttier, Julian Jacob, Meirayni, Monica Oemardi, Ayu Diah Pasha dan Stella Cornelia. Sempat dilakukan wawancara terhadap Whulandari, Maxime dan Meirayni oleh MC, sehingga memberikan peluang bagi kami untuk mengabadikan para pemain film.
Setelah foto bersama seluruh pemain pendukung film dan sutradara, para pemain film keluar meninggalkan studio, dan filmpun segera diputar.
Film nasional "Bidadari Terakhir" menceritakan percintaan yang tidak lazim, dimana seorang remaja SMA yang masih polos berpacaran dengan seorang PSK. Film berdurasi 90 menit ini mengetengahkan masalah sosial yang banyak terjadi disekitar kita, tentang anak SMA yang sering mengunjungi lokasi prostitusi, seorang perempuan baik-baik yang terpaksa menjadi PSK guna mendapatkan biaya pengobatan orang tuanya, pendidikan orang tua ke anak yang terlalu keras, keluarga broken home dan realita kehidupan lainnya yang diramu menjadi sebuah tontonan yang menarik. Rating : Bintang 4 **** (Bagus). Review lebih lengkap mengenai film ini, dapat dibaca pada tulisan Kisah Nyata Derita Seorang Pekerja Seks Komersial.
Selesai menonton, kami masih dibekali goodie-bag yang berisikan cookies dari sponsor, air mineral dan majalah Cinemags. Konon kabarnya teman-teman yang ikut nobar siang hari mendapatkan T-Shirt "Bidadari Terakhir". Demikian rekam jejak dan suasana riang-gembira yang kami alami selama mengikuti nobar bersama KOMIK. Selain dapat menikmati film perdana secara cuma-cuma, kami juga sempat bertatap muka dengan para artis pendukung film, bahkan berfoto bersama.
Anda mau mengikuti keberuntungan saya dan teman-teman? Segera bergabunglah dengan komunitas KOMIK. Selamat menonton dan cintai film nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H