Selain pempek, kuliner khas Palembang yang dapat menandingi popularitas pempek hanyalah pindang. Pindang adalah kuliner berupa ikan (patin, gabus, dll) yang diberi kuah berkecap dengan rasa manis, pedas, segar, dan asam karena adanya cabe, tomat dan nenas yang ditambahkan pada masakan ini.
Dijajakan dengan beberapa nama berdasar nama daerah atau suku yang memasaknya, sehingga dikenal pindang Pegagan, pindang Meranjat, pindang Musi Rawas dan pindang Selapan.
Untuk menyantap pindang Pegagan dengan sensasi berbeda, Anda dapat memilih warung apung ditepi sungai Musi, tepatnya didekat Pasar 16 Ilir. Pindang Pegagan, ikan patin dan gabus, di warung apung, perahu yang dijadikan rumah makan di pinggir sungai Musi. Pegagan adalah nama suku di Ogan Ilir.
Pindang Pegagan juga dapat disantap di H. Abdul Halim, Jl. Sudirman arah ke bandara bila Anda mau pulang atau meninggalkan Palembang, dengan spesialisasi pindang udang, udang goreng, brengkes ikan bumbu tempoyak, ikan saluang, dan bumbu iris.
Pindang Meranjat dapat dijumpai di Ibu Ucha, Jalan Demang Lebar Daun No. 14, Palembang. Menu andalannya adalah pindang ikan patin dan pindang tulang dengan rasa segar, asam, manis dan pedas. Nama Meranjat adalah nama suku di Ogan Ilir.
Salah satu rumah makan pindang yang cukup berkelas dan sudah dikelola secara profesional dengan suasana yang cozy adalah rumah makan Sri Melayu, di Jalan Demang Lebar Daun No.1, Palembang. Rumah makan ini terkesan sejuk, karena banyak pepohonan dan tanaman hijau, juga terdapat kolam ikan yang cukup luas. Disini juga menyediakan menu pindang tulang, pindang ikan bawung, pindang ikan salai dan pindang udang. Rumah makan ini juga sudah membuka cabang di Jabodetabek yakni di daerah Bendungan Hilir dan Bintaro.
Nah, cukup banyak lokasi untuk berburu pindang Palembang, Anda tertarik yang mana? Pilihan terserah pada keputusan Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H