Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Apa Tren Objek Wisata Orang Jakarta?

5 Agustus 2015   18:31 Diperbarui: 6 Agustus 2015   08:44 1141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta sebagai ibu kota NKRI tentu memiliki daya tarik yang kuat bagi penduduk Indonesia yang berdomisili di luar kota Jakarta. Baik hingar bingar politik, maupun terang benderangnya Jakarta di waktu malam, serta kemacetan luar biasa hampir sepanjang hari, tidak menyurutkan niat orang daerah untuk sekali-kali mengunjungi Jakarta.

Ada sebuah kejutan, ketika pada sebuah seminar, pembicara kondang Safir Senduk menampilkan slide yang cukup menggelitik, disebutkan pada slide itu bahwa objek wisata favorit orang Jakarta adalah Ancol, Monas, Kota Tua, Aeon Mall, dan IKEA. Bahkan sebagian peserta seminar ada yang bertanya-tanya, apa itu “Aeon Mall” dan “IKEA”, karena bagi sebagian penduduk Jakarta, dua nama itu masih cukup asing.

Aeon & IKEA

Lagi pula, dua nama yang disebut terakhir ternyata tidak termasuk dalam wilayah Provinsi DKI Jakarta, melainkan termasuk dalam wilayah Kota Tangerang Selatan. Ungkapan itu membuat semua orang tergelitik, karena pada kenyataannya Aeon Mall yang baru diresmikan akhir Mei 2015 yang lalu ternyata berhasil merebut perhatian banyak orang, sehingga tempat parkirnya sampai meluber ke lahan-lahan di sekitarnya. Tidak pada hari libur dan akhir pekan saja, pada jam-jam makan siang dan makan malam, juga selalu penuh sesak. Ada apa di Aeon Mall, silakan simak tulisan: "Little Tokyo di BSD City”. Berkat sukses pada mall pertamanya, manajemen Aeon Mall berencana segera membangun mall keduanya di kawasan Jakarta Utara-Timur.

Sedangkan IKEA adalah sebuah toko furniture dari Swedia yang meresmikan pembukaan gerai pertamanya di Indonesia di kawasan Alam Sutera, Tangerang Selatan pada 18 September 2014. Toko furniture yang dikelola oleh manajemen dari Swedia yang telah berpengalaman mengelola bisnis furniture selama 70 tahun ini selalu ramai, karena membuat pengunjungnya kaya inspirasi setelah berkunjung ke sana. IKEA menyediakan hampir semua perabotan rumah tangga, mulai dari ruang keluarga, kamar tidur, dapur, ruang makan, kamar mandi, kamar anak, lampu dan tekstil (untuk gorden, tirai, sarung bantal, selimut, seprai, dan lain-lain). IKEA juga menyediakan perabotan luar ruang, meja kerja, cermin, kursi, sofa, lemari dan aneka dekorasi.

Saat memasuki gerai IKEA, pengunjung seakan dipandu untuk harus mengelilingi semua bagian toko furniture ini, yang memiliki 55 solusi ruangan yang ditata secara cerdas dan tiga rumah lengkap penuh inspirasi. Setelah sampai di bagian akhir, pengunjung disambut dengan area Food & Beverage yang terdiri dari empat bagian, yakni Bistro, Restoran, Menu Anak-Anak dan Makanan Khas Swedia, yang juga ramainya minta ampun.

Menempati lahan seluas 35.000 meter persegi, dalam bangunan dua lantai ruang pamer dan ruang parkir yang mampu menampung 1.000 kendaraan. Tiap hari libur dan akhir pekan, pengunjung bersedia berjalan kaki karena terpaksa harus memparkir kendaraannya jauh dari area toko. IKEA yang mengklaim mampu memberikan layanan mudah dan cepat dengan harga murah ini, juga telah merencanakan membangun gerai keduanya di kawasan Jakarta Barat.

Tiga Ikon

Sedangkan tiga ikon Jakarta yang disebut pertama tentunya sudah banyak dikenal. Ancol tentunya yang dimaksud adalah Taman Impian Jaya Ancol (TIJA), dan bukan Si Manis Jembatan Ancol yang sering muncul di film-film bergenre horror. TIJA yang dikembangkan oleh kelompok bisnis Pembangunan Jaya di Jakarta Utara menjadi Area Bermain dan Hiburan paling besar di Indonesia yang mampu bersaing dengan Sentosa Island, yang ditata apik untuk menjadi sarana pengetahuan dan budaya, yang  meliputi Pantai Indah, Pantai Festival, Pantai Elok, Pantai Ria, Carnival Beach Club, Danau Impian, Atlantis Water Adventure, Sea World, Gondola, Gelanggang Samudera, Dunia Fantasi, Pasar Seni, Wahana Eco Park (Paint Ball, Flying Fox, Outbound, Sirkuit), Eco Bike, dan Fantastique Multimedia Show.

Kota Tua, adalah kawasan di antara Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari, Roa Malaka), yang memiliki bangunan bersejarah (heritage), menempati area seluas 1,3 kilometer persegi. Sejak 1972 telah ditetapkan menjadi situs warisan yang dilindungi, sehingga arsitektur Kota Tua terlindungi dari pembongkaran dan penghancuran.

Tempat-tempat bersejarah yang masih dilestarikan hingga sekarang, seperti Gedung Candranaya, Gedung Arsip Nasional, Museum Fatahillah atau Museum Sejarah Jakarta (dahulu Balaikota Batavia), Museum Bank Indonesia, Museum Bank Mandiri, Museum Bahari, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik (dahulu Pengadilan Batavia), Lapangan Fatahillah, Stasiun Jakarta Kota, Tugu Jam Kota Tua, Masjid Luar Batang, Gereja Sion, Vihara Jin De Yuan (Dharma Bhakti), Petak Sembilan, Pecinan Glodok, Jembatan Tarik Kota Intan, Pasar Ikan, Pelabuhan Sunda Kelapa, Galangan VOC, Menara Syahbandar, dan Kali Besar. Juga sebuah café tempo dulu yang masih eksis hingga sekarang, yakni Café Batavia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun