Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jauhi Penyakitnya Jangan Orangnya

15 Juli 2015   15:02 Diperbarui: 15 Juli 2015   15:02 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang patut diwaspadai adalah bila Anda bertemu dengan pengidap Infeksi Menular Seksual (IMS). IMS adalah infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual baik melalui vagina, anus maupun mulut (oral sex). Penderita atau pengidap IMS memiliki risiko lebih besar terinfeksi virus HIV. Pengidap IMS bila mengalami luka dan melakukan berhubungan seks tanpa pengaman, dapat makin mudah tertular virus HIV.

Gejala yang timbul pada penderita IMS tergantung pada jenis yang diderita, diantaranya keluarnya nanah dari penis, vagina, anus atau mulut ; adanya benjolan atau bintil atau luka pada penis, vagina, anus atau mulut ; pembengkakan pada pangkal paha dan rasa nyeri atau terasa panas pada saat buang air kecil. Ada juga gejala berupa nyeri pada buah pelir, nyeri pada perut bawah wanita serta pendarahan setelah hubungan seksual.

Beberapa penyakit IMS yang sudah dikenal di dunia kedokteran saat ini adalah sifilis, gonore (kencing nanah), klamidia, herpes genitalis, infeksi trikomunas dan kutil kelamin. Bila Anda menemui orang dengan penyakit IMS sebaiknya segera membawa ke dokter agar dapat diobati dengan tepat, jangan sekali-kali mencoba mengobati sendiri. Pada umumnya penderita IMS mengalami rasa malu dan rendah diri, sehingga mereka enggan berobat ke layanan kesehatan yang tepat. IMS itu sangat kompleks dapat terdiri dari banyak jenis penyakit.

Bagi pasangan yang mengetahui pasangannya menderita IMS, harus menghindari hubungan seks selama masa pengobatan, atau bila sangat terpaksa harus selalu menggunakan kondom. Hal ini guna mencegah agar infeksi jangan makin menyebar, sehingga pasangan juga perlu diperiksa serta diobati pula.

Justru bila penderita IMS tidak diobati dengan cepat dan tepat akan sangat berisiko tertular infeksi HIV atau menyebabkan kemandulan, keguguran, serta penularan IMS kepada pasangan atau bayi yang dikandung.

Bila Anda mengetahui adanya penderita IMS maupun pengidap HIV/AIDS, jangan mengucilkan mereka, tetapi bertanyalah kepada Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) agar Anda mendapatkan informasi cara pengobatan dan pencegahan yang tepat.

Sampai jumpa di Pernas AIDS V di Makassar akhir Oktober 2015 !

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun