Kemungkinan destinasi berikutnya adalah provinsi Kepri (Bintan), Sulawesi Selatan (Makassar-Maros-Toraja) dan NTT (Flores).Â
Selain perjalanan via udara, Arie juga sudah berangan-angan menyelenggarakan Kelana Rasa melalui jalan darat, dengan kereta api (Cirebon-Indramayu, Jawa Barat dan Bantul, Yogyakarta) dan bis (Tasikmalaya, Jawa Barat).
Kelana Rasa yang menghadirkan berbagai kuliner daerah menjadi daya tarik bagi para peserta. Hal tersebut diakui sebagai salah satu cara ampuh melepas keingin tahuan terhadap kuliner tanah yang baru dikunjungi.
Dari Badulang hingga Ilabulo
Penulis sebagai salah satu peserta Kelana Rasa Bangka-Belitung bertujuan mengikuti program ini adalah untuk memahani budaya Badulang. Saat ke Gorontalo untuk mengeksplorasi kuliner Gorontalo yang belum banyak dikenal, mulai dari hidangan laut, street food, kudapan hingga oleh-oleh.
Badulang adalah tradisi makan bersama empat orang dalam satu dulang di Bangka-Belitung, dimana yang muda harus melayani yang lebih tua. Ilabulo adalah kuliner tradisional daerah Gorontalo yang dulu merupakan santapan para raja, terbuat dari sagu berisi telur, hati dan ampela serta bumbu rempah, dibungkus daun pisang dan dibakar dengan bara api dari tempurung kelapa. Kini dapat dinikmati sebagai street food di Gorontalo.
Semoga dengan penyelenggaraan FJB 2015 sebagai agenda tahunan dan wisata kuliner oleh Kelana Rasa, akan meningkatkan kepedulian kita pada kuliner nusantara. Juga semangat untuk mengenal lebih dalam kuliner nusantara di tempat asalnya makin membuat masyarakat Indonesia mencintai dan bangga dengan kuliner negaranya sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H