Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Blusukan di Pasar Ikan Gorontalo

16 Mei 2015   05:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:56 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu pagi saat berada di kota Gorontalo, saya diajak oleh teman saya untuk blusukan di pasar ikan yang terdapat di kota itu. Pasar ikan ini adalah pasar ikan yang pernah dikunjungi Presiden RI Joko Widodo pada kunjungannya ke Gorontalo akhir tahun 2014 yang lalu.

[caption id="attachment_383201" align="aligncenter" width="300" caption="Pasar Ikan Tenda Gorontalo"][/caption]

Dengan beberapa teman, kami menuju pasar ikan Tenda yang sudah sangat ramai meski baru jam 8.00 WITA, mungkin karena hari itu hari Minggu. Pasarnya tidak terlalu besar, dan didominasi oleh penjual ikan, karena pasar ikan ini letaknya sangat berdekatan dengan Tempat Pelelangan Ikan (TPi).

Aneka ikan dan satwa laut diperdagangkan disitu, mulai ikan cakalang fufu, ikan nike (yang tidak selalu ada), ikan oci, ikan tuna, ikan kakap merah, ikan garopa, udang, cumi-cumi, sotong, dan lain-lain. Karena dibawa langsung dari TPI, dapat dipastikan ikan yang diperjual-belikan masih segar, tanpa perlu adanya kotak pendingin (freezer). Karena sangat mudah mendapatkan bahan baku satwa laut, itulah sebabnya banyak rumah makan di Gorontalo yang terkenal dengan hidangan lautnya, seperti rumah makan Cafe Brazil di tepi Teluk Tomini dan rumah makan Raja Tuna (RaTu).

[caption id="attachment_383203" align="aligncenter" width="300" caption="Pedagang ikan nike"]

14314038861414257778
14314038861414257778
[/caption]

Para pedagang ikan saling beradu strategi guna menarik calon pembeli datang ke kiosnya. Beradu keras dengan suara tukang obat yang tak henti-hentinya berceramah tentang ilmu kesehatan dan cara pengobatannya.

[caption id="attachment_383220" align="aligncenter" width="300" caption="Pahangga (gula aren)"]

1431407441699659139
1431407441699659139
[/caption]

[caption id="attachment_383223" align="aligncenter" width="300" caption="Duduli, dodol ala Gorontalo"]

1431407543696766181
1431407543696766181
[/caption]

Selain pedagang ikan, ada pula pedagang buah pepaya, kelapa, gula aren (pahangga)  dan jajan pasar. Untuk jajan pasar, yang paling menonjol adalah penjual duduli, yaitu dodol ala Gorontalo, yang selalu disuguhkan pada para tamu yang berkunjung saat kedatangan maupun kepulangan, sebagai salam selamat datang dan selamat tinggal, namun pertemuan silaturahmi yang manis patut dikenang, agar silaturahmi dapat terus terjalin selamanya. Duduli terbuat dari ketan, kelapa dan gula aren, yang diaduk sampai rata dan lengket, dan ditaburi potongan kecil buah kenari, lalu dibungkus daun kelapa. Rasanya tentu manis dan gurih.

[caption id="attachment_383224" align="aligncenter" width="300" caption="Nasi Jaha atau Nasi Bulu"]

1431407625465746421
1431407625465746421
[/caption]

Jajan pasar yang menarik lainnya adalah nasi jaha atau nasi bulu, karena pembuatannya didalam sebatang bambu. Meski disebut "nasi" namun isi sebenarnya bukanlah nasi, melainkan campuran ketan dan beras yang diaron lalu dikukus, setelah matang lalu dimasukkan ke dalam bambu (bulu) dengan dialasi daun pisang, baru dimasak dengan kayu bakar sehingga menghasilkan bau yang khas dan harum. Lazimnya disantap dengan sambal cakalang. Rasanya gurih bercampur pedas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun