Suatu hari, telepon genggamku berdering nyaring, ternyata masuk telepon dari salah seorang sahabatku yang tinggal di Jawa Tengah. Setengah terisak, dia memberitahukan bahwa dia menemukan benjolan di payudaranya, dia sangat kawatir bahwa dia terkena kanker payudara.
Sebagai orang yang bukan dari bidang medis, saya juga sangat terkejut, dan hanya satu tekad, saya harus sanggup membesarkan nyali sahabatku tersebut. Apalagi kanker payudara merupakan jenis penyakit kanker dengan jumlah penderita terbanyak nomor dua di dunia. Sedangkan dari tingkat kematian, jenis kanker ini menyebabkan kematian nomor lima terbesar di dunia.
A : Mas, tadi pagi, aku menemukan ada benjolan di dadaku …, aku kawatir aku terkena kanker payudara yang menyeramkan itu.
B : Sabar dulu, aku buka notebook-ku dulu, aku mau pelajari tentang penyakit ini .. Memang benar, benjolan pada payudara adalah tanda awal dari kanker payudara. Apakah sudah coba ditekan pada benjolan tersebut ?
A : Sudah mas, ada rasa nyeri saat ditekan.
B : Nah, di internet saya menemukan informasi, bahwa bila kanker, maka bila benjolan ditekan tidak menimbulkan rasa nyeri. Dari informasi ini harap tenang dulu, benjolan pada dadamu belum tentu kanker.
A : Semoga saja benar ya, tetapi aku terus was-was …
B : Coba perhatikan terus benjolan tersebut dari hari ke hari, bila makin membesar, dan menimbulkan perubahan pada kulit payudara dari merah muda menjadi coklat atau puting susu melesak ke dalam, segera ke dokter. Gejala lain yang ada pada informasi yang kudapatkan, kulit payudara akan terasa seperti terbakar dan payudara mengeluarkan darah atau cairan yang bukan air susu ibu.
A : Jadi, sekarang aku harus bagaimana ?
B : Daripada selalu was-was, sebaiknya segera ke dokter dan lakukan tes mammografi, nanti dokter akan menganalisa mammogram yang dihasilkan dan memberikan saran terbaik untukmu.
A : Baik mas, aku segera ke dokter. Terima kasih atas saran dan dukungannya.