[caption id="attachment_367852" align="aligncenter" width="624" caption="Ilustrasi - Air terjun Niagara yang berada di perbatasan negara Amerika Serikat dan Kanada hingga kini menjadi destinasi wisata yang menyedot wisatawan dunia. Tampak pemandangan derasnya air terjun Niagara dari sisi Kanada. (KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR)"][/caption]
Sungguh beruntung kemarin siang mendapatkan tips dan trick untuk menjadi penulis perjalanan dari dua pakar penulis perjalanan, yaitu Fira Abdurrachman (Penulis Kompas Travel) dan Sari Musdar (penulis novel "Cinderella In Paris"). Terima kasih pula kepada Mbak Ira yang sudah menyediakan tempat berbagi ilmu di Cafe D'Marco, sampai-sampai harus menolak pelanggan yang mau masuk ke resto. Karena yang hadir ada sekitar 15 orang, beberapa orang dari Kompasiana.
Pada prinsipnya menjadi penulis perjalanan adalah melakukan tindakan berbagi kepada masyarakat yang haus informasi, memiliki pengalaman ganda sebagai orang yang bepergian sekaligus menjadi penulis, menuliskan sesuatu merupakan penyimpanan kenangan yang abadi, menulis dan melakukan perjalanan adalah aksi yang menggembirakan, dan menulis hanya dapat dilakukan oleh orang yang pintar.
Seorang penulis yang baik harus memiliki sifat bertanggung jawab, jujur, dapat dipercaya dan selalu melakukan cover both side. Anda harus dapat mengalahkan ego Anda sendiri.
Adapun prinsip melakukan perjalanan adalah sesuatu yang dilakukan (DO), sesuatu yang dilihat (SEE) dan sesuatu yang dibeli (BUY). Sesuatu yang dilakukan seperti aktivitas menyelam, snorkeling, mendaki gunung, menyusuri gua, dll. Sesuatu yang dilihat seperti melihat pemandangan, kuil, mesjid, gereja, tarian, dll. Sedangkan sesuatu yang dibeli meliputi makanan, souvenir, sewa kendaraan, dll. Harus ada ketiga prinsip di atas, apabila hanya satu prinsip saja, tulisan Anda akan timpang.
Di dalam menulis, seorang penulis dilarang melupakan rumus tulisan, yaitu 5W + 1H (Who, What, When, Where, Why dan How).
Guna memperkaya tulisan, Anda harus menyertai tulisan dengan foto, sering ada anekdote yang mengatakan "Tanpa foto adalah hoax". Maka, lengkapilah tulisan perjalanan Anda dengan foto, yang menunjukkan pemandangan, manusia, makanan, dan peristiwa. Yang perlu berhati-hati dan diwaspadai adalah saat mengabadikan manusia, karena ada beberapa bangsa/negara yang penduduknya tidak senang atau kurang layak difoto, khususnya wanita. Dan sebaiknya jangan memotret anak-anak, kecuali sudah diizinkan.
Katagori penulisan perjalanan dapat dikelompokkan atas cerita perjalanan, cerita dan review makanan, review cerita, review transportasi dan tips & trick.
Menulis itu mudah, namun agar tulisan itu diakui oleh Redaksi sebuah penerbitan untuk diterbitkan di koran, majalah atau newsroom, perlu kekuatan mental. Anda harus mencoba berkali-kali mengirimkan tulisan ke beberapa penerbit, ulet, disiplin, dan tahan banting. Kalau ditolak jangan segan untuk mencoba lagi, membuktikan kehandalan menulis Anda melalui blog, social media, buku dan lain-lain, jangan mudah menyerah dan coba mencari orang yang berpengaruh di media tersebut (orang dalam, atau Insider).
Memiliki sebuah blog dengan gaya tulisan sendiri, merupakan portofolio online bagi si penulis, di samping Anda harus terus memperkaya dengan portofolio offline. Anda dapat melakukan personal branding melalui social media seperti FaceBook dan Twitter, asal isinya jangan hanya update status keberadaan Anda dan foto selfie saja.
Untuk melatih ketrampilan menulis, sebaiknya sering mengirimkan tulisan ke Group traveller seperti lomba penulisan wisata (yang saat ini sedang diadakan oleh Kompasiana), detik travel, majalah/koran. Perhatikan cara penulisan, hindari kesalahan pengetikan (typo) yang akan sangat mengganggu pembaca.
Konstruksi sebuah tulisan harus meliputi pengenalan, permasalahan, relevansi setiap paragraf, dan bagian solusi atau penutup.
Tips agar Anda dapat menulis kreatif, lakukan transformasi yang ada di otak ke tangan, lakukan menulis cepat, jangan menulis sekaligus menyunting (edit), deskripsikan dengan menggunakan lima indra dan tunjukkanlah jangan menggunakan gaya bercerita.
Guna memperkaya tulisan perjalanan Anda, tips yang dapat diberikan Anda harus terus banyak membaca, menonton film, mendengarkan cerita orang, bergaul dengan berbagai lapisan orang di masyarakat, dan menjadi pengamat/pendengar yang baik. Lebih banyak bepergian dan lebih banyak menulis. Anda harus banyak berlatih menulis, menulis dengan hati dan sesuai minat, dan tentukan bentuk tulisan (novel, panduan wisata, review tempat wisata, atau cerita perjalanan).
Agar tidak mudah lupa, maka Anda harus menulis secepatnya setelah perjalanan dilakukan, gunakan bantuan catatan kecil (memo), baik di notes maupun di gadget Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H