Secara etimologi kata Pendidikan itu sendiri berasal dari Bahasa latin yaitu ducare, berarti “menuntut, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi, Pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berfikir, merasa, atau Tindakan dapat tidak dianggap.
Jadi Pendidikan itu merupakan suatu kegiatan dalam memperoleh ilmu pengetahuan baik mengenai metode pembelajaran ajar mengajar ataupun dari pengalaman. Akan tetapi dalam dunia Pendidikan di Indonesia masih belum terlepas dari kasus bullying (perundungan), dan Sebagian orang masih beranggapan bahwa Tindakan ini masih merupakan suatu hal yang wajar dengan dalih hanya sekedar candaan, namun menurut saya sesuatu yang kecil jika sudah menjadi suatu kebudayaan, itu akan menimbulkan berbagai dampak baik fositif ataupun negative.
Dilansir dari Unesa.ac.id,SURABAYA berdasarkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia(KPAI), dimana membahas mengenai maraknya kasus bullying yang terjadi dalam dunia Pendidikan di Indonesia terutama di sekolah .
Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dimana mencatat sepanjang tahun 2021 tahun lalu setidaknya ada 17 kasus perundungan di sekolah, ,mulai dari sekolah dasaar (SD) hingga sekolah menengah atas. Baru-baru ini, salah satu siswa SD di tasik Malaya meninggal dunia diduga karna depresi lantaran jadi korban perundungan (bully) si sekolah.
Mengenai kasus tersebut, pakar psikologi anak pun yaitu UNESA, Riza Noviana Khoirunnisa, S.Psi., M.Si., turut berkomentar bahwa menurutnya fenomena ini seperti epidemi atau penyakit menular dengan cepat yang dimana menimbulkan banyak korban, Dan kasus seperti ini terus menerus meningkat setiap tahunya.
Meskipun begitu realitanya setidaknya kita bisa menanggulangi kasus ini secara bersama-sama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H