Mohon tunggu...
Sutini Tini
Sutini Tini Mohon Tunggu... Guru - Guru kelas di Sekolah Dasar

Sutini, S.Pd Guru Kelas V di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukamaju

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Best Practice Siklus Air_Sutini

31 Januari 2024   19:22 Diperbarui: 31 Januari 2024   19:23 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Aksi) Dalam menghadapi tantangan dan permasalahan tersebut saya memilih menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Menurut Septian (2016), Discovery adalah proses mental dimana siswa mampu mengasimilasikan suatu konsep atau prinsip. Proses mental yang dimaksud yaitu mengamati, mencerna, mengerti, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya. Dengan teknik ini siswa dibiarkan menemukan sendiri atau mengalami proses mental sendiri, guru hanya membimbing dan memberikan intruksi. Dengan demikian pembelajaran discovery merupakan suatu pembelajaran yang melibatkan siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan berdiskusi, membaca sendiri dan mencoba sendiri, agar anak dapat belajar sendiri. Jadi model discovery learning, suatu teknik, metode yang digunakan guru dalam pembelajaran dengan berharap siswa dapat terlibat dalam penyelidikan suatu hubungan, mengumpulkan data, dan menggunakan untuk menemukan hukum atau prinsip yang berlaku pada kejadian tersebut.

Diketahui bahwa implementasi pembelajaran melalui penerapan model discovery learning dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa (Windarti, 2018). Menurut Nugraheni dkk (2017), melalui model discovery learning dengan pendekatan saintifik, siswa diberikan kesempatan untuk berpikir, menemukan, berpendapat dan saling bekerja sama melalui aktivitas belajar secara ilmiah, sehingga dapat melatih dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dan pemecahan masalah serta mendapatkan pengetahuan konsep-konsep penting.

Pada pembelajaran ini media yang dipakai pada saat pembelajaran yaitu video, power point dan LKPD. Penggunaan media pembelajaran berbantuan power point akan sangat membantu dalam proses pembelajaran karena media ini dapat menggabungkan semua unsur media seperti teks, gambar, suara, bahkan video dan animasi sehingga menjadi sebuah media pembelajaran yang menarik. Adapun kelebihan menggunakan media video Menurut Aqib, (2013), adalah pembelajaran lebih jelas dan menarik, prose belajar interaktif, efesiensi waktu dan tenaga, meningkatkan kualitas hasil belajar dan menumbuhkan sikap positif terhadap proses belajar. Manfaat dari penggunaan media LKPD yaitu berfungsi sebagai panduan belajar peserta didik dan juga memudahkan peserta didik dan guru melakukan kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran dengan menggunakan LKPD efektif meningkatkan hasil belajar, pengetahuan, sikap dan keterampilan peserta didik (Ariani, 2020). Dengan bantuan dari kedua media tersebut dapat menambah semangat belajar peserta didik.

Penerapan dari model pembelajaran Discovery Learning  pada kegiatan pembelajaran ini memiliki 6 sintak berikut dibawah ini:

  • Simulation (Pemberian rangsangan)
  • Guru memberi salam dan meminta ketua kelas memimpin peserta didik untuk berdoa sebelum pembelajaran dimulai.
  • Guru mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan peserta didik.(Religius)
  • Guru mengingatkan peserta didik akan pentingnya sikap kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari dan pentingnya bersyukur atas kehidupan pemberian Tuhan.(Integritas)
  • Guru memberikan apersepsi mengajak peserta didik menyanyikan lagu daerah dan mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan.(Communication)
  • Guru menjelaskan aktivitas apa saja yang akan dipelajari dengan meminta peserta didik untuk membaca pengantar mengenai air sebagai salah satu unsur penting dalam kehidupan dibumi.(Literasi baca tulis)
  • Problem Statemen (Identifikasi masalah)
  • Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok terdiri dari 3 sampai 4 orang.(Collaboration)
  • Guru membagikan LKPD pada peserta didik untuk dikerjakan setelah percobaan dilakukan.
  • Guru menjelaskan kepada peserta didik mengenai pembelajaran siklus air dengan bantuan slide power point. (TPACK-mengamati)
  • Guru memberikan penguatan materi dengan memberikan video kegiatan percobaan siklus air.
  • https://youtu.be/rUohhTzyATA?feature=shared
  • Guru memberikan intruksi mengenai percobaan yang akan dilakukan.
  • Data Colection (pengumpulan data)
  • Peserta didik mengumpulkan alat dan bahan yang akan dijadikan untuk bahan percobaan pada siklus air.
  • Alat dan bahan tersebut diantaranya yaitu: toples transparan, air panas, pewarna makanan, piring kaca kecil dan es batu.
  • Peserta didik melakukan kegiatan percobaan siklus air sesuai dengan prosedur kerja: (TPACK-mengamati)
  • Isi toples dengan air panas yang sudah dibawa.
  • Masukan pewarna makanan kedalam toples yang sudah berisikan air panas, lalu aduk hingga rata.
  • Tutup toples dengan menggunakan piring kaca kecil.
  • Masukan bongkahan es batu keatas piring kaca.
  • Kemudian amati yang terjadi.
  • Guru berkeliling memastikan setiap kelompok melakukan percobaan dengan tertib dan bertanggung jawab.(Integritas)
  • Data Processing (Pengolahan data)
  • Guru memberikan pertanyaan materi mengenai peristiwa yang terjadi pada percobaan siklus air.
  • Penguapan (Evaporasi/Transpirasi)
  • Pembentukan awan (Kondensasi)
  • Hujan (Presipitasi)
  • Verification (Pembuktian)
  • Masing-masing kelompok mempresentasikan percobaan siklus air.(Collaboration)
  • Peserta didik berdiskusi saling menanggapi dan bertanya jawab mengenai percobaan yang telah dilakukan.(Communication)
  • Generalization (Menarik kesimpulan)
  • Peserta didik menyimpulkan hasil percobaan mengenai siklus air pada lembar LKPD.(Mengevaluasi)
  • Peserta didik membuat skema siklus air secara sederhana pada lembar LKPD.(Creativity)
  • Penutup
  • Peserta didik mengumpulkan hasil LKPD yng sudah dikerjakan.
  • Guru dan peserta didik merefleksikan kesulitan dan manfaat yang ditemui saat kegiatan pembelajaran.
  • Guru memberikan penguatan mengenai apa yang telah diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan.
  • Sebelum pelajaran berakhir peserta didik menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi.(Nasionalisme)
  • Salam dan doa penutup di pimpin oleh salah satu siswa dan dilanjutkan dengan psenutup pertemuan dari guru dengan mengucapkan syukur dan salam. (Religius)

(Refleksi hasil dan dampak) Setelah dilakukannya pelaksanaan praktik pembelajaran dampak dari aksi dan langkah-langkah dilakukan yaitu penggunaan model pembelajaran Discovery Learning, membuat peserta didik berani dan bersemangat dalam belajar, cepat berpikir dan berusaha jawab, serta membuat peserta didik aktif dalam mengerjakan tugas. Hasil belajar efektif peserta didik meningkat dari beberapa indikator yang guru nilai seperti tanggung jawab, disiplin dan percaya diri (terbukti dari hasil lembar observasi peserta didik). Adapun analisis hasil belajar peserta didik dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada soal keterampilan hasil belajar peserta didik adalah 83,35%.

Selama melakukan praktik pembelajaran yang dilakukan di kelas V di SD Negeri 2 Sukamaju ini terlihat hasilnya sangat efektif. Hal itu dapat terlihat dari proses pembelajaran yang berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan yang diinginkan oleh guru dapat tercapai, ketercapaian tujuan pembelajaran dapat digambarkan dari capaian hasil belajar peserta didik yang meningkat diatas batas batas KKM.

Adapun respon terkait strategi yang dilakukan dari kepala sekolah yaitu mendukung sepenuhnya atas kegiatan praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan. Respon teman sejawat memberikan respon positif dan senang dengan inovasi-onovasi pembelajaran yang dilakukan. Respon dari peserta didik juga bagus, dilihat dari setiap praktik pembelajaran mereka ber antusias mengikuti penerapan model pembelajaran seperti model pembelajaran Discovery Learning. Karena model pembelajaran tersebut peserta didik banyak beraktivitas seperti bertanya jawab, berdiskusi kelompok, presentasi kelompok sehingga dirasa pembelajaran lebih mudah dalam memahami konsep materi.

Dalam penerapan pembelajaran tersebut tentunya didukung oleh faktor keberhasilan dan ketidak berhasilan dari strategi yang dilakukan. Perencanaan yang baik dan maksimal membutuhkan sarana dan bahan ajar. Adapun sarana dan bahan ajar yang dibutuhkan yaitu: laptop, proyektor, kamera, papan tulis dan spidol, power point terkait materi siklus air dan video pembelajaran siklus air dengan cara sederhana. Dan juga evaluasi pembelajaran yang selalu diberikan saran oleh dosen dan guru pamong serta rekan-rekan guru hebat dalam setiap vicon perencanaan aksi.

Praktik pembelajaran yang diperoleh adalah proses pembelajaran yang terlaksanakan secara efektif ketika guru mampu menerapkan model dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Daftar Pustaka:

Aqib,Zainal. (2013). Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (inovatif). Bandung:Penerbit Yrama Widya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun