Mohon tunggu...
Suti Mega Nur Azizah
Suti Mega Nur Azizah Mohon Tunggu... Editor - Kucing

Kucing di salah satu kampus di Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Gerabah.edu, Aplikasi Berbantuan Augmented Reality sebagai Peluang Branding Eduwisata Gerabah Desa Pagelaran

11 November 2020   09:15 Diperbarui: 11 November 2020   09:18 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan Aplikasi Gerabah.edu Saat Diarahkan ke Atas Marker (Fotografer : Bima Setya Avira)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Mode Blok Universitas Negeri Malang (UM) Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang melakukan penyerahan produk program kerja KKN pada Jumat (06/11). Salah satu produk yang berhasil dibuat adalah aplikasi gerabah.edu yang memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) yang berintegrasi dengan Katalog AR Eduwisata Kampung Gerabah.

Kegiatan yang dilaksanakan di Balai Desa Pagelaran ini dihadiri oleh anggota Karang Taruna yang bertempat tinggal di Kampung Geta’an, yang merupakan pusat eduwisata kampung gerabah. Selain melakukan penyerahan produk, mahasiswa KKN juga melakukan pembinaan penggunaan aplikasi AR. Pembinaan tersebut diisi oleh Mahasiswa KKN UM sendiri, yaitu Novi Indra dan Afit, selaku tim pengembang dari aplikasi tersebut.

Aplikasi ini merupakan upaya mahasiswa KKN UM untuk membantu dalam membranding eduwisata gerabah di Desa Pagelaran. Dengan menggunakan teknologi AR, yang menggabungan dunia nyata dengan dunia virtual, dapat memperkenalkan jenis-jenis gerabah yang diproduksi di kampung gerabah secara interaktif dan menarik serta dapat diakses dimana saja.

Dalam aplikasi ini terdapat dua menu utama, yaitu Gerabah dan Augmented Reality. Di dalam menu Gerabah terdapat fitur-fitur jenis dari gerabah yang telah dikumpulkan oleh tim survey sebelumnya. Jenis gerabah tersebut nantinya akan diklasifikasikan kembali. Misalkan dalam gerabah jenis pot, akan diklasifikasikan lagi menjadi pot gelas, pot gelas kecil, pot kaktus, dan pot gendok. Apabila nama gerabah tersebut diketuk, maka akan muncul deskripsi beserta fungsinya. Sementara pada menu Augmented Reality, merupakan menu yang berupa kamera untuk mendeteksi marker. Apabila kamera diarahkan ke marker tersebut, maka akan muncul objek beserta deskripsi yang sesuai dengan nama markernya.

Tampilan Aplikasi Gerabah.edu Saat Diarahkan ke Atas Marker (Fotografer : Bima Setya Avira)
Tampilan Aplikasi Gerabah.edu Saat Diarahkan ke Atas Marker (Fotografer : Bima Setya Avira)

Menu yang lain yaitu lokasi yang menampilkan lokasi eduwisata kampung gerabah yaitu di Jl. Raya Pagelaran Desa Pagelaran, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Di dalam aplikasi ini juga terdapat informasi yang menampilkan informasi tentang aplikasi karya mahasiswa KKN UM.

“Ini bisa menjadi salah satu peluang untuk bisa membranding eduwisata kampung gerabah dalam penerapan teknologi eduwisata,” ujar Indra. Menurutnya, selama ini masih belum ada desa gerabah lain yang menggunakan teknologi AR ini.

Mahasiswa KKN Menyampaikan Materi Sosialisasi Penggunaan Aplikasi AR (Fotografer : Bima Setya Avira)
Mahasiswa KKN Menyampaikan Materi Sosialisasi Penggunaan Aplikasi AR (Fotografer : Bima Setya Avira)

Indra juga menjelaskan apabila untuk dapat melihat objek maka diperlukan sebuah marker. Marker yang digunakan dalam aplikasi ini sudah tersusun dalam Katalog AR yang akan diserahkan kepada karang taruna untuk dapat digunakan. 

Selain memberi penjelasan tentang teknologi AR dan penggunaan aplikasi tersebut, ia juga menyebutkan apabila marker tersebut dapat dijadikan sebagai stiker yang diletakkan di beberapa titik di desa. Sehingga nantinya wisatawan dapat berkeliling di dalam kampung eduwisata sambil mencoba marker tersebut. 

Hal tersebut dapat dijadikan sebagai daya tarik pengunjung ketika mengunjungi Eduwisata Gerabah di Desa Pagelaran dan menjadi media promosi kepada calon pengunjung.

Aplikasi AR ini disambut antusias oleh peserta yang merupakan anggota karang taruna. Sebelum ditutup, beberapa peserta mencoba melakukan demonstrasi menggunakan aplikasi tersebut. Jaka, selaku perwakilan dari perangkat desa dan masyarakat Kampung Geta’an menyampaikan, “Semoga berjalan dan nanti bisa kami jalankan bersama karang taruna kampung gerabah.”

Penulis : Suti Mega Nur Azizah

Fotografer : Bima Setya Avira

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun