Mohon tunggu...
sutiaramayulis
sutiaramayulis Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya seorang mahasiswa

nama saya sutiara mayulis biasa di pangil dengan sebutan meimei saya memiliki hobi membaca ,saya bergabung di sini untuk mengisi waktu luang saya .

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bagaimana Cerita Dongeng Membentuk Imajinasi Anak

13 Januari 2025   14:04 Diperbarui: 13 Januari 2025   14:04 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Cerita dongeng telah menjadi bagian dari pertumbuhan anak-anak di berbagai seluruh dunia. Sebagai cerita yang penuh dengan dunia khayalan atau penuh dengan dunia imajinasi, nilai moral, dan pesan kehidupan, dongeng tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik. Di balik cerita-cerita sederhana yang sering kali diwarnai oleh pahlawan, putri, naga, dan peri, dongeng menyimpan kekuatan besar untuk membentuk imajinasi anak-anak. Imajinasi yang berkembang melalui dongeng memainkan peran penting atau peran utama dalam mendukung perkembangan emosi, pengetauan, dan kreativitas mereka.

Seiring dengan perkembangan zaman, dongeng juga telah bertransformasi dari tradisi lisan menjadi media digital yang lebih interaktif. Namun, makna nya tetap sama: menghadirkan dunia yang melampaui batasan realitas untuk membantu anak-anak mempelajari pelajaran hidup. Dalam esai ini, akan dibahas bagaimana cerita dongeng membentuk imajinasi anak atau khayalan anak, pesan moral, pengembangan kreativitas, penguatan empati, serta kaitannya dengan budaya dan tradisi.

Salah satu ciri khas dongeng adalah dunia khayalan atau dunia imajinasi yang tidak terikat oleh aturan dunia nyata. Dunia ini dihuni oleh makhluk ajaib, seperti manusia serigala, peri, dan raksasa, serta tempat-tempat seperti istana di awan atau hutan yang penuh misteri. Bagi anak-anak, cerita seperti ini membuka jendela menuju alam imajinasi yang luas. Makhluk-makhluk Ajaib biasanya menjadi bagian-bagian penting dalam cerita dongeng.

Sebagai contoh dalam cerita "Jack dan Pohon Kacang" mengisahkan seorang anak laki-laki yang memanjat pohon kacang hingga mencapai ke atas langit yang tinggi. Saat anak-anak mendengarkan cerita ini, anak-anak akan membayangkan bagaimana rasanya memanjat pohon setinggi langit, bertemu dengan raksasa, dan menemukan harta karun. Imajinasi ini memperkaya cara pandang mereka terhadap kemungkinan-kemungkinan yang ada di dunia.

Selain itu, dunia khayalan atau dunia imajinasi dalam dongeng membantu anak-anak untuk mengembangkan kreativitas, seperti keberanian, pengorbanan, dan keajaiban. Dengan membayangkan dunia yang tidak nyata atau dunia imajinasi, anak-anak belajar untuk berpikir kreatif dan mengembangkan kemampuan visualisasi yang penting dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan seni.

Sebagian besar dongeng mengandung pesan moral yang dibangun untuk membentuk karakter anak. Contohnya seperti cerita "Putri Salju" mengajarkan pentingnya kejujuran dan kebaikan hati, sementara "Tiga Babi Kecil" mengajarkan tentang kerja keras dan perencanaan. Pesan moral dari cerita "putri salju" juga dapat diambil dari karaakteristik ibu tiri yang iri dengki dengan kecantikan putri salju dan sangat ingin membunuhnya, hal ini pentingnya kita untuk tidak iri dengki terhadap orang lain. Pesan ini disampaikan melalui alur cerita yang menarik, sehingga mudah dipahami dan diingat oleh anak-anak.

Ketika mendengar atau membaca dongeng, anak-anak secara tidak langsung mempelajari konsekuensi dari tindakan baik dan buruk. Mereka membayangkan situasi yang dihadapi oleh tokoh dalam cerita dan mencoba menempatkan diri mereka dalam situasi tersebut. Dengan cara ini tidak hanya mengasah empati mereka tetapi juga membantu mereka memahami pentingnya nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai contoh, dalam cerita "Si Kancil dan Petani," anak-anak diajarkan tentang kecerdikan dan keberanian. Namun, di balik itu, cerita ini juga menyampaikan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Anak-anak yang mendengarkan cerita ini tidak hanya terhibur tetapi juga belajar untuk menganalisis Keputusan tentang tindakan mereka sendiri.

Dongeng memberikan kebebasan bagi anak-anak untuk membayangkan dunia dan situasi yang berbeda dari kehidupan sehari-hari. Seperti dalam cerita "Alice in Wonderland," anak-anak diajak untuk menjelajahi dunia yang penuh dengan keanehan, di mana aturan-aturan logika tidak berlaku. Elemen-elemen ini mendorong anak-anak untuk berpikir di luar batasan, yang pada gilirannya mendorong imajinasi mereka.

Tidak jarang, anak-anak yang mendengarkan dongeng sering kali menciptakan cerita mereka sendiri. Mereka mungkin sering membayangkan akhir cerita yang berbeda, menambahkan karakter baru, atau menciptakan dunia mereka sendiri yang terinspirasi oleh dongeng tersebut. Aktivitas ini bukan hanya menyenangkan tetapi juga melatih otak mereka untuk menghasilkan ide-ide baru, yang merupakan fondasi dari kreativitas.

Sebagai ilustrasi, seorang anak yang mendengarkan cerita "Rapunzel" mungkin mulai membayangkan bagaimana jika Rapunzel tidak hanya memiliki rambut panjang tetapi juga kekuatan ajaib lainnya. Seperti kekuatan penyembuhan dan berbicara dengan hewan. Imajinasi seperti ini membantu anak mengembangkan kemampuan berpikir dengan kreatif, yang penting untuk pemecahan masalah dan inovasi di masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun