Baru baru ini lembaga riset nirlaba The Fund for Peace merilis peringkat negara gagal di dunia yang menempatkan Indonesia di peringkat 63 dari 177 Negara. Kondisi ini memperlihatkan bahwa semakin tinggi peringkat (angka) semakin baik dan diprediksikan akan bertahan lebih baik. Sehingga Indonesia termasuk negara dengan kategori menuju gagal (Failed State). sumber : http://www.fundforpeace.org/global/?q=fsi-grid2012
Aspek yang dinilai oleh lembaga untuk menentukan apakah sebuah negara masuk Negara gagal meliputi 3 hal yaitu :
Øpenegakan hukum dan Hak Asasi Manusia
Ødan persoalan kependudukan
Øserta perlindungan terhadap kelompok minoritas.
Sementara hasil untuk Indonesia adalah :
Pertama, tekanan demografis. Tekanan demografis ini terjadi karena masalah degradasi lahan serta tergusurnya warga karena masalah lingkungan.
Kedua, ketidakpuasan kelompok. Ketidakpuasan kelompok terjadi karena di Indonesia bergulir banyak aksi demonstrasi serta kekerasan terhadap kelompok-kelompok minoritas.
Yang ketiga masalah tekanan social, akibat melebarnya jurang antara yang kaya dan yang miskin.
Secara umum hal tersebut di atas bisa kita akui dan mungkin bisa menjadi refleksi bagi pemerintah untuk memperbaiki masalah yang dimaksud. Namun yang menjadi pertanyaan adalah “Apakah dengan kondisi tersebut lalu serta merta Indonesia dikatakan gagal??
Bukankah masih ada aspek lain yang lebih penting, seperti aspek ekonomi dan politik?? Pertumbuhan, inflasi, pengangguran, dan tingkat utang??
Indonesia adalah Negara yang cukup stabil apabila dilihat dari segi ekonomi maupun poltik, sebagai indikataornya, pertumbuhan ekonomi saat ini berada di kisaran 6% sementara pertumbuhan ekonomi global hanya berkisar 3%. Inflasi juga hanya berada di kisaran 5%. Dan porsi utang terhadap PDB hanya 28%. Disisi politik, kita merupakan Negara demokrasi yang cukup disegani pihak luar.
Coba bandingkan dengan Negara di Eropa, Spanyol, Portugal, Yunani, yang sampai hari ini mengalami krisis finansial yang sangat mengkhwatirkan. Kalau diibaratkan penyakit kanker, mungkin mereka sudah termasuk stadium 4, sehingga negara negara Eropa sibuk memikirkan dana bail out untuk Negara tersebut. Tapi ironisnya negara negara tersebut masuk dalam zona menengah (posisi aman) setara dengan beberapa Negara Negara maju lainnya.
Dan yang perlu diluruskan adalah pemberitaan media. Media adalah penyambung informasi yang sangat berpegaruh terhadap persepsi masyarakat. Sebisa mungkin berita seperti ini tidak dikemas secara dramatis dan berlebihan. Harus dipahami seperti apa negara gagal yang dimaskud. Jangan sampai hal hal semacam ini membuat kita pesimis dan mengaburkan persepsi masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H