Mohon tunggu...
Sutar Soemitro
Sutar Soemitro Mohon Tunggu... -

karyawan swasta

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Aksi Mogok Pemain IPL dan ISL Untuk Rekonsiliasi PSSI dan KPSI

5 Februari 2012   00:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:03 1693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam berita di goal.com tentang Sekjen AFC Alex Soosay yang membantah pernyataan Djohar bahwa AFC meminta daftar pemain ISL untuk dijatuhi sanksi, ada satu komentar pembaca yang sangat menarik. Dengan memakai ID "manusia anti narkoba", pembaca tersebut mengusulkan sebuah ide yang sangat brilian: MOGOK!

Pembaca ini mengusulkan agar seluruh pemain IPL dan ISL mogok massal sebelum PSSI dan KPSI rekonsiliasi.

Masih ingat kan aksi mogok pemain Liga Spanyol awal musim lalu yang menuntut perlindungan gaji pemain? Aksi mogok yang dikoordinir oleh Asosiasi Pesepakbola Profesional Spanyol ini berhasil membuat pengelola Liga Spanyol menerima aspirasi para pemain.

Aksi seperti ini sebenarnya sudah lazim dilakukan para pemain bola untuk menyuarakan aspirasinya jika menemui jalan buntu. Bahkan pemain NBA pun melakukan hal sama untuk menyuarakan aspirasinya.

Pemain bola adalah aktor utama sepakbola, tapi ironisnya justru mereka yang selalu jadi korban jika terjadi masalah pada organisasi sepakbolanya. Korban pertama adalah Diego Michiels, dan baru saja Noh Alam Shah menjadi korban kedua yang mengundurkan diri dari Arema karena Arema terus berkonflik. Begitu juga sejumlah pemain Timnas yang tidak bisa lagi membela Merah Putih.

Jalan damai untuk menyelesaikan perseteruan PSSI dan KPSI sepertinya hampir mustahil. Kedua kubu sudah sangat ngotot dan tidak bisa lagi diajak berdamai. Mediasi yang rencananya akan dilakukan oleh Kemenpora melalui KONI pun sepertinya akan sia-sia juga.

Harapan sepertinya hanya tinggal berada di pundak para pemain..

Para pemain IPL dan ISL melalui Asosiasi Pemain Sepakbola Indonesia (APSI) bisa sangat ikut menentukan arah kebijakan sepakbola nasional melalui aksi mogok tanpa batas waktu. Pemain kedua liga mogok secara bersama-sama, dari kasta paling rendah hingga paling tinggi, tanpa kecuali. Tuntutannya satu dan sangat jelas: rekonsiliasi PSSI dan KPSI. Sekarang adalah momentum yang tepat sebelum akhirnya PSSI jalan dengan Kongres Tahunan, sedangkan KPSI jalan dengan KLB. Karena jika kedua kongres tersebut jadi terlaksana dengan versi masing-masing, nasib sepakbola nasional berada di ujung ancaman sanksi FIFA.

Kita bisa bayangkan seandainya para pemain kedua liga itu kompak mogok. Klub-klub akan menanggung rugi, suporter pun pasti akan protes karena kehilangan tontonan. Sponsor juga akan rugi, begitu juga pemegang bak siar. Karena klub-klub dirugikan, mereka pasti akan menekan atasan mereka untuk memenuhi tuntutan para pemain. Klub-klub IPL menekan PSSI, sedangkan klub-klub ISL menekan KPSI. Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional Dunia (FIFPro) pasti juga tak akan tinggal diam. Mereka pasti akan ikut menekan PSSI dan KPSI agar berdamai, malah mungkin juga melalui FIFA/AFC.

KONI/Kemenpora pun pasti juga tak akan tinggal diam. Belum lagi tekanan dari media dan masyarakat.

Tekanan yang dahsyat ini akan membuat PSSI dan KPSI tidak lagi memiliki alasan untuk menolak berdamai.Selama ini keduanya mewakili para pemain dan klub-klub, jadi tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk menolak berdamai jika tuntutan itu datang langsung dari seluruh pemain.

Mungkin ini sebuah skenario yang buruk, tapi mungkin bisa menjadi skenario efektif untuk menghentikan konflik yang tiada akhir ini.

Pemain adalah tokoh utama sepakbola, sudah seharusnya mereka pun ikut menentukan nasib sepakbola.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun