Mohon tunggu...
Sutarno Drs
Sutarno Drs Mohon Tunggu... Guru - Arsitek Jiwa

Mengajar dan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kemeriahan Natal GPdI Ngunut dalam Bingkai Budaya Lokal

27 Desember 2022   10:38 Diperbarui: 27 Desember 2022   10:45 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi pribadi

Hal ini diangkat dan dimaknai oleh GPdI Ngunut dalam perayaan Natal tahun 2022 dengan sangat baik. Budaya lokal berhasil memberikan konstribusi positif dalam membangun dan memaknai sukacita Natal.

Sukacita Natal terasa bergema saat penerima tamu menyambut para jemaat dan tamu dengan senyuman yang menyejukkan. Sesekali lambaian tangan terulur pertanda kedekatan dan persahabatan. Sebagai satu keluarga yang penuh kasih.

Sumber gambar: Dokumentasi pribadi
Sumber gambar: Dokumentasi pribadi

Kemeriahan menjadi sempurna ketika alunan gending-gending Jawa mengalun penuh semangat. Wajah suka cita terpancar dari setiap orang yang mendengar. Tembang pembuka Juru Slamet Kito, Bilih Roh Suci mengalun indah seindah suara pesinden, pengrawit dan penari menyambut kedatangan para tamu yang terdiri dari Jemaat dan undangan.

Perayaan Natal dimulai dengan doa dan dilanjutkan dengan kidung pujian yang mengalun merdu membawa suasana hening. Bersyukur pada Sang Pencipta. Berita sukacita Natal disampaikan hamba-Nya Pdt.Yansen Lentik penuh hikmat sekaligus menghimbau untuk membawa kabar baik bagi sesama.

Lalu penyalaan lilin yang dipimpin oleh Bapak gembala gereja GPdI Ngunut Pdt.Jonathan Johanes menandai terang Natal hadir telah mengalahkan kegelapan. Sukacita Natal tergambar dari setiap jemaat dan tamu yang hadir.

Pujian Dari Pulau dan Benua dilantunkan dengan iringan musik angklung indah, jemari yang rapi oleh kaum Wanita. Dengan pakaian tradisional Nusantara terlihat nuansa budaya yang elok dan memesona.

Persembahan musik gegap gempita krompyang yang membawakan pujian Gita sorga bergema, Joy to the word dan Selamat hari natal mengajak hati berdendang, kaki bergoyang. Bagaimana tidak, suara gendang bertalu-talu mampu menggoyang. Semarak tercipta larut dalam alunan nada.

Tidak ketinggalan harmoni ukulele dengan pujian Sasasa Aku Bisa dan Mari Kita sambut Sang Raja yang dibawakan kaum ibu. Kemudian dipenghujung acara jemaat menikmati penampilan dari tim drama GPdI Ngunut berjudul Iman dan Kasih dengan kejenakaan punokawan seperti tokoh Semar, Gareng, Petruk dan Bagong membawa pesan tentang Iman yang memberi kekuatan dalam setiap pergumulan hidup.

Kasih melambangkan kasih Allah yang sempurna dengan memberikan anak-Nya yang tunggal Yesus Kristus ke dunia untuk menyelamatkan yang tersesat. Susasana begitu hikmat disaat kisah kelahiran Yesus Kristus sebagai juru selamat diperankan dengan begitu apik, menyentuh kedalaman rasa seolah ikut merasakan suasana peristiwa dua ribu tahun yang lalu.

Kehadiran Bupati Tulungagung, Bapak Drs.H.Maryoto Birowo, MM beserta jajaran menambah semarak dan kehangatan Natal membaur bersama jemaat GPdI yang memenuhi kursi yang hadir sekitar 1.500 orang. Tidak ketinggalan di sela-sela acara selalu diselingi dengan undian berhadiah yang sangat menarik seperti kulkas, televisi, kompor, sepeda, kipas angin dan lain-lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun