Kemampuan manajemen BK tersebut idealnya dimiliki oleh setiap guru BK pada jenis dan jenjang pendidikannya, salah satunya di SMK. Pengalaman belajar saat melaksanakan program pengenalan lapangan persekolahan di SMK Negeri 1 Salatiga mendapatkan hasil bahwa guru BK mempunyai kemampuan dan keterampilan manajemen BK sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. Berdasarkan temuan dilapangan dijelaskan bagaimana hasil analisis manajemen BK di SMK Negeri 1 Salatiga yang telah dilakukan oleh guru BK dengan segenap keterampilannya.
Berdasarkan hasil analisis observasi, wawancara, dan studi dokumentasi yang dilakukan sebelumnya, dapat dijelaskan bahwa program Bimbingan Konseling (BK) di SMK Negeri 1 Salatiga telah menunjukkan kesesuaian dengan kurikulum, visi misi BK, dan visi misi sekolah, serta kebutuhan peserta didik. Pada tahap perencanaan program BK, penyusunan program sudah mengacu pada kurikulum yang diterapkan saat ini, mengacu pada permendikbud no. 111 Tahun 2014, dan sebelumnya dilakukan asesmen kebutuhan peserta didik. Terdapat dua program yang ada di SMK N 1 Salatiga yaitu Program Tahunan dan Program Semester. Perencanaan program BK di SMK Negeri 1 Salatiga mencakup empat bidang layanan dan empat komponen layanan bimbingan dan konseling. Namun, masih ada beberapa kekurangan, salah satu kekurangannya adalah pelaksanaan program masih kurang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) atau modul yang telah dibuat. Penyusunan tujuan modul layanan oleh guru BK di SMK Negeri 1 Salatiga belum HOTS (Higher Order Thinking Skills) meski rencana atau tujuan operasionalnya dikembangkan berdasarkan hasil tugas perkembangan dan SKKPD. Namun demikian, pada metode layanan masih konvensional dan media yang digunakan dalam satuan layanan masih sederhana dan kurang inovatif. Secara umum satuan layanan yang dimuat sudah lengkap karena sudah mencakup sasaran, kelas, materi, waktu dan tempat, metode dan media, tujuan, teknik dan strategi. Daftar anggaran atau rincian kebutuhan untuk layanan yang akan diselenggarakan tidak dimuat dalam laporan atau jadwal program tahunan.
Agar program bimbingan dan konseling di SMK Negeri 1 Salatiga semakin lebih baik dan meningkat perlu adanya  melakukan pengawasan dan evaluasi program BK secara berkala oleh guru BK atau pihak terkait. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pelaksanaan program sesuai dengan RPL atau modul dan mencapai tujuan yang diharapkan. Pemantauan dan evaluasi dapat dilakukan dengan cara, seperti observasi, wawancara, dan pengumpulan data. Guru BK juga perlu membuat daftar rincian kebutuhan untuk setiap program dan kegiatan BK yang mana akan membantu guru BK dalam mengetahui pemasukan dan pengeluaran dari kegiatan yang diselenggarakan. Hal ini dapat membantu dalam perencanaan anggaran dan pelaksanaan program BK yang lebih efektif dan efisien. Sejalan dengan pendapat Gibson dan Mitchell (2011:599) (dalam Wicaksono, W. B., 2017) bahwa anggaran memampukan program apapun untuk mendukung lebih baiknya layanan yang diberikan untuk publik. Pada penelitian ini anggaran berjalan untuk mendukung program melalui bendahara sekolah. Adanya dukungan dana operasional tersebut diharapkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling dapat berjalan dengan baik.
Keterampilan guru BK dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) atau modul layanan dan merancang program-program yang efektif cukup baik, namun demikian masih ada beberapa kekurangan, khususnya pada perumusan tujuan, pemilihan metode dan penggunaan media belum berbasis IT. Walaupun demikian, guru BK mampu menyusun program yang relevan dengan kebutuhan peserta didik sesuai dengan pendekatan dan metode yang digunakan. Program dan metode BK yang efektif sangatlah penting untuk membantu peserta didik dalam mencapai potensi yang diharapkan sesuai dengan profil lulusan SMK yang siap pakai dan siap kerja. Program BK yang tepat dapat membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalah, mengembangkan diri, dan mencapai kesuksesan di masa depan. Oleh sebab itu, dalam mengelola manajemen BK atau manajemen program BK memerlukan keterampilan yang baik dari guru BK. Kualitas manajemen bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru BK di SMK Negeri 1 Salatiga memberikan kontribusi signifikan terhadap keseluruhan kualitas pendidikan di sekolah tersebut. Melalui program-program yang dirancang dengan cermat dan implementasi yang efektif, guru BK mampu membantu peserta didik mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk sukses di masa depan.
Referensi:
Faujiah, S., Syaifudin, M., & Andriani, T. (2023). Implementasi Manajemen Strategi dalam Lembaga Pendidikan. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi, 4(3), 641-650.
Isra, F. (2020). Keterampilan Konselor Dalam Mengembangkan Manajemen Bimbingan Konseling Di Sekolah. IJoCE: Indonesian Journal of Counseling and Education, 1(2), 48- 53.
Perawironegoro, D. (2019). Manajemen asrama di pesantren. Tadbir: Jurnal Studi Manajemen Pendidikan, 3(2), 129-144.
Rahmadani, R., Neviyarni, N., & Firman, F. (2021). Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 2973-2977.
Sinaga, M. H. P., Qurrata, K., & Andini, V. (2022). Pola pelaksanaan manajemen bimbingan dan konseling di sekolah menengah atas. Bulletin of Counseling and Psychotherapy, 4(1), 110-116.
Siregar, S. W. (2017). Model dan Rancangan Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling.
