Mohon tunggu...
Sutanto Bantul
Sutanto Bantul Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 3 Bantul

Suka menulis, musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru MTsN 3 Bantul "Kampanye"

26 Oktober 2023   21:38 Diperbarui: 26 Oktober 2023   21:49 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru MTsN 3 Bantul Drs. Sutanto melakukan "Kampanye". Yang dilakukannya bukan kampanye terkait dengan politik yang semakin menghangat menjelang 2024, namun Kampanye Program Literasi. Kali ini yang menjadi sasarannya adalah para guru SD Srumbung Segoroyoso Pleret.

 "Predikat yang saya sandang sebagai Penulis/Penggerak Literasi Kemenag RI 2021, Pejuang Literasi KYM 2021 menjadi spirit untuk turut aktif menggerakkan literasi khususnya di Kabupaten Bantul ini. Sejauh kemampuan saya lakukan untuk menebar virus literasi," ungkapnya usai kampanye literasi, Kamis (26/10.2023).

Sutanto mengawali dengan kisahnya bergabung di Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati pada Maret 2020 dengan mengikuti workshop menulis cerita anak. Usai workshop diteruskan dengan mengikuti beberapa even antologi dalam berbagai genre. Dari beberapa kali ikut evn tersebut mulai ada keberanian menulis buku solo Anggrek Vanda untuk Bunda yang berisi 10 cerita anak. Sampai September 2023 ini Sutanto melahirkan 21 buku.

Usai memantik semangat para guru dengan pengalaman pribadinya, Sutanto melakukan sosialisasi adanya Rekor Muri 18 ribu puisi yang akan segera dilangsungkan. 

Untuk syarat miniman tingkat SD mengirim 25 puisi dengan komposisi penulis bebas. Bisa dari siswa saja atau kombinasi dengan bapak ibu guru. 

Tema puisi tentang pendidikan atau persahabatan, jumlah barisnya 8 s.d 12. Diketik menggunakan font Times New Roman, spasi 1,5. Puisi tak diperkenankan menyinggung SARA, poronigrafi dan ada ujaran kebencian.

"Hal yang mesti diingat jangan sampai ada plagiat. Maka saya sarankan agar dalam membuat puisi ini dilaksanakan di sekolah, ditunggui. Jangan sampai dikerjakan di rumah, karena nanti karya tidak murni karya siswa, bisa diajari keluarganya atau browsing internet," Sutanto mengingatkan.

Kepala SD Srumbung Sukamto, S.Pd sangat senang karena sekolahnya diberi sosialisasi literasi. Dirinya berharap kedatangan Sutanto ini membawa dampak positif bagi siswa dan guru untuk turut aktif menulis.

"Saya percaya teman-teman guru di sini mau dan mampu untuk mendampingi siswa berkarya. Kita ingin sekolah kita turut berpartisipasi memecahkan rekor MURI 18 ribu puisi, sekaligus kedepannya bisa mengikuti berbagai kegiatan yang bersentuhan dengan literasi," tutur Sukamto penuh harap.

Di akhir pertemuan, Sutanto menyerahkan cinderamata bukunya yang ke-18 berupa cerita bergambar berjudul Kuda Kepang dan buku antologi sekumpulan cerita berilustrasi berjudul "Sarat Pesan Baik #2".

dok.pribadi SD Srumbung
dok.pribadi SD Srumbung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun