Mohon tunggu...
Sutanto Bantul
Sutanto Bantul Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 3 Bantul

Suka menulis, musik

Selanjutnya

Tutup

Trip

Wedang Ronde, Kuliner Pantai Baron yang Tak Boleh Dilewatkan

15 Juli 2023   20:55 Diperbarui: 15 Juli 2023   21:11 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusuri tepian pantai, tak terelakkan lagi akan merasakan dingin di sekujur badan karena hembusannya yang cukup kencang. Terkadang hal tersebut akan membuat tubuh menjadi dingin dan jika tak kuat bisa mengakibatkan masuk angin.

Nah, jika kita mengalami keadaan seperti itu saat wisata di Pantai Baron tidak perlu khawatir. Karena di dekat Masjid di loka wisata Baron ada kuliner tradisional berupa Wedang Ronde yang cukup legendaris.

          Hanya dengan merogoh kocek 7 ribu rupiah kita sudah bisa menikmati Wedang Ronde yang cukup nikmat dan bisa menghangatkan bandan. Pokoknya masuk angin, badan kedinginan akan lenyap seketika.

          Slamet, penjual minuman tradisional tersebut sudah cukup lama berjualan di situ, sampai-sampai dia sendiri tak ingat kapan persisnya dia mulai berjualan di tempat itu.

          "Pokoknya sebelum tahun 80 an saya sudah mulai berjualan di pantai ini, sejak masih sepi pengunjung sampai sekarang. Ketika masih sepi saya tidak menetap seperti ini, tetapi mesti berjualan keliling," ungkap lelaki yang selalu ramah menyapa pelanggannya, Sabtu (15/7/2023).

          Setiap hari Slamet nglajo menggunakan sepeda motor dari Wonosari untuk berjualan di Baron. Sampai di Baron sekitar jam 10 pagi, kemudian memanaskan air sekitar 1 jam dan sekitar jam 11 siang sudah siap melayani pelanggan. Rata-rata sehabis maghrib dia baru pulang kembali ke Wonosari.

Ronde terbuat dari beras ketan yang dibentuk bulat-bulat dengan isian remahan kacang tanah dan gula. Semangkuk wedang ronde yang dijual Slamet berwarna putih. Ronde kemudian disiram dengan kuah jahe yang memiliki rasa pedas manis. Tekstur ronde cukup padat sehingga bisa menjadi asupan bagi tubuh dan cukup mengenyangkan. Ronde memiliki tekstur dan rasa seperti mochi tetapi tidak lengket. Nikmat Ronde semakin lengkap dengan tambahan kolang-kaling, kacang bawang dan roti tawar.

          Dua pengunjung dari Bantul, Sutanto dan Aswantri telah membuktikan citarasa Wedang Ronde di Baron tersebut. Dengan harga yang terjangkau tersebut,  sayang sekali jika berkunjung di Baron sampai melewatkan minuman tradisi ini.

          "Ronde yang dibuat Pak Slamet citarasanya memang pas, cocok diminum dalam keadaan panas, bisa menghangatkan badan yang terkena hembusan air laut. Pokoknya kalau datang kesini belum lengkap rasanya kalau belum menikmati Wedang ronde," ujar Sutanto.

dok.pribadi (sutanto)
dok.pribadi (sutanto)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun