Mohon tunggu...
Sutanto Bantul
Sutanto Bantul Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 3 Bantul

Suka menulis, musik

Selanjutnya

Tutup

Tradisi

Peringatan Nuzulul Qur`an di Ceme, Kyai Katib Tegaskan Modal Ngaji Hanya 3D

10 April 2023   22:00 Diperbarui: 10 April 2023   22:01 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk ngaji (tholabul `ilmi) tidak memerlukan syarat yang sulit, sebab syaratnya sangatlah mudah dan ringan. Untuk ikut ngaji cukup dengan 3D yaitu datang, duduk dan dengar. Namun akan lebih baik ditambah satu D lagi yaitu dong (paham terhadap apa yang disampaikan).

Hal itu ditegaskan Pengasuh Pondok Pesantren Fadlun Minalloh, KH. Katib Masyhudi saat memberi tausiah di hadapan 400-an jamaah Kring I Srigading di Masjid Al-Ikhlas Ceme dalam Peringatan Nuzulul Qur`an, Sabtu (8/4/2023). Tampak hadir Lurah Srigading, Ir.R. Prabawa Suganda, Babin Kamtibmas Srigading, Dukuh Ceme Nuri Suharyani dan tokoh masyarakat Ceme.

Kyai Katib menjelaskan, pahala orang yang ngaji sangat luarbiasa. Baru niat mau berangkat saja Allah akan mengampuni dosanya sebelum orang tersebut melangkah. Sabda Rasulullah,"Barangsiapa yang berjalan dengan tujuan mencari ilmu maka sungguh Allah akan memudahkan orang itu jalan menuju surga."

"Orang yang hadir di majelis ilmu, lebih bagus daripada salat seribu rakaat, dan lebih baik dibandingkan menjenguk seribu orang sakit, serta lebih baik daripada mengantar seribu jenazah. Jadi pahalanya sangat luarbiasa," tegas Katib.

Lebih lanjut kyai yang bersahaja tersebut menambahkan, kitab suci Al-Qur`an diturunkan agar dibaca diapahami, diketahui isinya dan dilaksanakan. Jadi jangan puas hanya membaca Quran saja, namun mesti berusaha untuk mengetahui isinya agar dapat dilaksanakan.

            

Lurah Srigading, Ir.R.Prabawa Suganda
Lurah Srigading, Ir.R.Prabawa Suganda
Dalam sambutannya Lurah Srigading mengingatkan, Ramadan waktu yang tepat untuk berubah menuju insan bertakwa. Tak lupa selaku lurah dia meminta masyarakat untuk mengawasi anak-anak agar tak terkena pengaruh buruk.

"Saat ini sedang marak klithih dan juga perang sarung yang sangat meresahkan karena mereka membawa senjata tajam. Disinilah pentingnya orangtua mesti turut mengawasi anak-anak agar tak terjerumus kesalam pergaulan yang salah," tandas Prabowo.

           

Gobyok Maton
Gobyok Maton "Kanjeng Sunan" Ceme Srigading
Pengajian semakin semarak dengan penampilan Gobyok  Maton"Kanjeng Sunan" Ceme pimpinan Yoto Purnomo yang membawakan lagu islami seperti Pepeling, Istiqomah, Tamba Ati,dll. Grup yang lama vakum tersebut tampil dengan memadukan instrumen modern (organ,drum elektrik, bas) dan isntrumen tradisional (demung, saron, rebana, angklung, bonang, kendang).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun