Saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat sekitar, orang tua murid yang telah memilih MTsN 3 Bantul sebagai destinasi pendidikan. Hal tersebut tidaklah keliru dan sangat tepat  karena kehidupan anak-anak kedepan perlu dibekali pendidikan agama yang banyak dan yang luas.Terlebih keberadaan pondok pesantren di sekitar madrasah banyak memberikan konstribusi sekaligus pendukung utama pendidikan madrasah.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Tim 3 Kelembagaan dan Sistem Informasi Bidang Dikmad Kanwl Kemenag DIY, H. Fahrudin, S.Ag.,MA saat memberi pembekalan kepada siswa kelas 9 MTsn 3 Bantul pada acara Akhirusannah dan penyerahan kembali kepada siswa, di halaman madrasah, Rabu (13/6/2024).
Dalam kesempatan membahagiakan itu tampak hadir Kan Kemenag Bantul yang diwakili staff seksi Pendidikan Madrasah  Dwi Pramono, jajaran Forkompinkap Kapanewon Imogiri, Lurah Wukirsari, Susilo Hapsoro, SE, Ketua Komite, H. Turmudzi, Perwakilan Pondok dan Panti seputar madrasah, Guru/pegawai, serta orangtua/ wali siswa.
Fahrudin juga mengingatkan, meski telah lulus namun jangan sampai melupakan para guru yang telah berjasa mendidik selama tiga tahun dan mengantarkan siswa sampai lulus. Sebab ada anak yang bertemu dengan bapak Ibu gurunya seolah-olah tidak kenal.
"Saya ucapkan selamat kepada aktivitas akademika MTSN 3 Bantul yang tahun ini telah meluluskan 5 kelas sebanyak 143 siswa-siswi tahun pelajaran 2023-2024. Ingatlah, meski nanti kalian sudah menjadi orang yang sukses, menjadi pejabat tinggi tetapkan ingat akan jasa guru yang telah membentuk akhlakul karimah selama tiga tahun. Jangan sampai menjadi kacang yang lupa akan kulitnya," tandas Fahrudin.
Fahrudin juga menyempatkan diri melihat secara langsung demonstrasi membatik tulis dari siswa peserta membatik di bawah bimbingan pengrajin Batik Giriloyo sebagai guru ekstra, Â Istijanah.
Kepala Madrasah, Tutik Husniati menjelaskan sudah dua tahun madrasahnya mengadakan ekstra kurikuler membatik. Komiten dari selurih warga madrasah ingin menjadikan batik sebagai unggulan dan cirikhas madrasah. Terlebih beberapa waktu lalu telah dilaunching Batik Sido Unggul sebagai batik khas madrasahnya.
"Wilayah Imogiri semakin kehabisan stok pembatik, maka tulai tahun ini kita menerima siswa yang memiliki keterampilan membatik. Harapannya kedepan akan menambah personal yang terampil membatik," pungkas Tutik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H