Guru MTsN 3 Bantul, Sutanto mengikuti serunya membuat cerita anak bersama dengan 49 penulis terpilih lainnnya se Indonesia yang diadakan oleh Komunitas Yuk Menulis (KYM) pimpinan Vitriya Mardiyati. Keseruan diawali dari perekrutan penulis yang berpartisipasi hanya dalam hitungan jam sudah terpenuhi total 50 peserta. Sedangkan alokasi waktu yang disediakan untuk membuat dan mengirim naskah hanya 15 hari.
Sutanto membuat cernak berjudul "Kuda Kepang" yang mengisahkan seorang anak bernama Abimanyu yang pandai menari Kuda Kepang. Meski diejek oleh kawannya yang bernama Aswatama namun Abimanyu tetap semangat berlatih menari, dan akhirnya mendapatkan penghargaan.
"Saya tertantang ikut keseruan menulis cernak, karena difasilitasi diberi ilustrasi gambar secara gratis dari KYM," terang Sutanto.
Sedangkan Guru SMPN 2 Ngaglik, Sleman, jalan Besi Jangkang, Desa Sukoharjo, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman, Prov. DIY, Evi Apriyanti, S.Pd., M.Pd. membuat cerita berjudul "Cerita Indah Pondok Pesantren". Yang mengisahkan Rezqi seorang anak laki-laki usia 12 tahun yang sekolah di Pondok Pesantren karena keinginan sendiri. Rezqi inginnya pondok pesantren di Jawa Timur, tetapi direstui Mama sekolah pesantren di Sleman, DIY. Awal di pesantren Rezqi merasakan hal yang berbeda dengan yang dibayangkannya, peraturan yang wajib diikuti, penyesuaian dengan teman-teman yang berbeda dari berbagai suku daerah. Beberapa bulan awal Rezqi merasa sedih, tidak betah, dan ingin pulang karena ingat dengan mama dan kakak Rendi.
Sementara, Rizqa Putri Nastiti, guru yang berasal dari Rogoyudan RT 06 RW 12, Sinduadi, Mlati, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memiliki alasan tersendiri ikut pictbook. Rizqa ingin memiliki buku solo yang bergambar full. Maka, ketika ada kesempatan dibuatkan gambar full gratis, dengan semangat dirinya langsung bergabung dan segera menyelesaikan lebih cepat dari target sebelumnya."
Cerita yang dibuat berjudul "Menyayangi Kucing", berkisah tentang anak perempuan yang bernama Rina, yang suka melamun di kamar karena ayahnya meninggal. Lalu, datanglah kucing kampung yang menjadi teman bermainnya. Sang kakak yang ikhlas membelikan makan kucing, agar kucing betah di halaman rumah bermain dengan Rina. Semenjak kedatangan kucing tersebut, Ibu dan Kakak senang melihat Rina dapat ceria kembali.
"Cerita ini adalah inspirasi dari kisah nyata saya. Semenjak Ayah meninggal, datanglah kucing yang membuat saya merasa ada teman. Kakak saya yang selalu membelikan makanan kucing, sehingga kucing tersebut betah di halaman rumah saya," tutur Rizqa.