Imogiri Bantul-Kami mendorong MTsN 3 Bantul untuk menerapkan Kurikulum Merdeka di Tahun Pelajaran 2034/ 2024 besuk. Meski ada 2 opsi boleh menerapkan di tahun ini atau tahun depan, namun kalau tidak segera melaksanakan madrasah akan tertinggal.
Hal itu dikatakan Kasi Dikmad Kankemenag Bantul, Ahmad Musyadad, S.Pd.I. M.S.I saat memberikan sambutan Bimbingan Teknik Implementasi Kurikulum Merdeka (Bimtek IKM) bagi guru MTsN 3 Bantul, di ruang perpustakaan madrasah Kamis (9/2/2023).
Menurut Musyadad mengutip sambutan Menag saat Rakernas, bahwa kita semua ibarat naik gerbong kereta api, harus datang bersama berangkat dan sampai tujuan bersama tak boleh berjalan sendiri. Terkait dengan IKM semua komponen harus bergerak sendiri dengan dana mandiri. Prinsip kurikulum mengikuti perkembangan zaman sehingga mau tak mau madrasah juga harus menyesuaikan.
 "Sebenarnya Madrasah masih bisa memilih Kurikulum 13 yang diinovasi atau murni ikut Kurikulum Merdeka. Tahun 2022 baru pilot project setiap satu kabupaten satu madrasah setiap jenjang meski dengan pendampingan minimalis. Tapi kami dorong ikut menerapkan Kurikulum Merdeka agar tidak ketinggalan," tandas Kasi Dikmad.
Musyadad menambahkan, untuk mekanisme pelaksanaan IKM di madrasah ditempuh dengan 5 langkah: Madrasah secara mandiri melakukan persiapan IKM, Madrasah menyusun dan mengembangkan KOM sesuai visi, misi, tujuan, dan kekhasan madrasah, Madrasah mengajukan usulan secara online melalui aplikasi PDUM, disertai surat rekomendasi dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota, Kanwil Kementerian Agama Provinsi melakukan verifikasi dan persetujuan, selanjutnya diusulkan ke Kemenag pusat, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menetapkan Madrasah pelaksana IKM.
 Terkait dengan IKM, Kepala MTsN 3 Bantul, Sugeng Muhari, S.Pd.Si meminta kepada semua guru agar dengan perubahan kurikulum harus berbeda cara mengajarnya tak seperti dulu lagi.
 "Kedepan kami minta bapak ibu guru merubah sistem pembelajaran dengan memberikan perlakuan yang berbeda kepada siswa sesuai kemampuan mereka. Baik yang berkemampuan rendah, sedang maupun tinggi mesti dibedakan," pungkas Sugeng.
