Perempuan penyuka anggrek yang sehari-hari menjabat Kepala SD Tamansiswa Yogyakarta, Endang Sri Werdiningsih,S.Pd menjelaskan, berawal dari Sang Ibu positif Covid, akhirnya si kecil, Puan, Â ikut menyusul untuk dilakukan swab di tempat yang sama. Hasil pun keluar dan positif orang tua Puan semuanya positif Corona.
"Saya bersama suami dan anak-anak saya menjadi perawat mandiri untuk dua keluarga yang sedang bergelut dengan virus. Hari ketiga saat melakukan perawatan, meski sudah berprokes ketat, badan saya seolah ikut lelah. Demam, batuk, pilek, tiba-tiba menghampiri saya
Di antara kontak erat, hanya suami saya yang negatif. Semua positif menderita Covid-19. Beragam rasa dan gejala yang kami rasa. Hanya anak sulung dan keponakan sulung saya yang tidak bergejala. Sedangkan yang termasuk bergejala parah adalah saya. Kepala terasa sangat sakit, demam tinggi, batuk parah, dan flu berat sehingga hilang penciuman," terang Endang.
Meski menjalani isolasi mandiri, dia tetap mengikuti workshop menulis dari Komunitas Yuk Menulis. Dari hasil isolasi mandiri dapat berkarya buku antologi fabel unik yang mengambil ayat-ayat dalam Alquran yang berjudul Fabel Islami Paling Seru dan Mendidik dan juga terwujud satu buku solo yang berjudul Cerpen Wayang Karakter.
Salah satu pendidik yang bermukim Pagergunung 2 RT. 01 sitimulyo Piyungan Bantul Evi Giasofa, menceritakan  tentang sebuah global pandemic, yang memaksanya dan keluarga harus mengalami masa-masa dimana mereka harus berjuang menghadapi cobaan ini.Â
Berjuang selama 14 hari melawan ketakutan yang ada. Sehingga pada akhirnya mencapai titik dimana kita tersenyum lega bahwa kita bisa menaklukkannya. Berbagai cara dilakukan untuk yang terbaik. Banyak hikmah yang diambil yakni banyak bersyukur bisa melewati semuanya dengan ikhlas, banyak berdoa serta yakin Allah tahu apa yang lebih baik untuk kita.Â
Doa memberi harapan dan membuat selalu optimis, Menjadi yakin bahwa Allah menguji hamba-Nya pasti sepaket dengan penyelesaiannya. Peningkatan implementasi keimanan yang sangat berimbas kepada jiwa yang tenang. Semua  adalah terapi membuat imun menjadi kuat dan inilah kekuatan dalam diri kita masing-masing untuk melawan covid -19. Didalam badan yang sehat ada jiwa yang kuat.
Guru yang beralamat di Piring 2 Murtigading Sanden Bantul Yogyakarta, Murtisari,S.Pd mengisahkan pengalaman saat mendampingi dan merawat suaminya yang terkena covid varian delta. Covid yang menyerang pencernaan ini membuat penderita selalu merasa mual, mau muntah bahkan diare sehingga tidak bisa makan.Â
Badan semakin lama semakin lemas, sehingga akhirnya harus masuk rumah sakit untuk bisa diinfus dan mendapatkan perawatan serta obat lainnya. Setelah seminggu dirawat di RS UII, akhirnya diijinkan pulang. Di rumah masih menjalani perawatan intensif juga karena penyakit belum hilang sama sekali. Alhamdulillah setelah kurang lebih 10 hari, suami bisa lebih sehat dan mulai bekerja kembali.
Guru TK Marsudirini Solo Bunda Vivin menuturkan, Senin, 12 Juli 2021 putrinya diizinkan pulang dari RS setelah menginap 4 hari dan dinyatakan sembuh dari DB. Pulang dari RS suaminya tercinta demam tinggi dianggap masuk angin biasa karena kecapekan.